Bangkaan || Rega Media News
Sebut saja Nenek Tipatma (70), Dia adalah seorang perempuan hebat di Dusun Du’alas Desa Klapayan, Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, (05/08/22).
Nenek renta yang sudah berumur puluhan tahun ini secara ikhlas melindungi, mengasuh dan merawat tiga anak dan satu cucu yang memiliki kebutuhan khusus.
Tiga anaknya itu Kulsum (34) Toyyibah, (32) dan Tijeh (47), ketiganya mengalami gangguan tuna rungu dan tunawisma. Kemudian cucunya yaitu Musarrofah (18) mengalami cerebral palsy atau gangguan kelumpuhan otak yang mengakibatkan kelumpuhan seluruh syaraf tubuhnya.
Keluarga nenek Tipadma tanpa berkeluh kesah hidup penuh keterbatasan ekonomi, fisik yang tinggal di sebuah Desa Pedalaman.
Rumah yang ditempatipun hanya rumah beratapkan genteng berukuran kecil sehingga terbilang sangat tidak layak ditempat lima keluarga dalam satu rumah.
Apalagi kondisi keluarga yang di asuh nenek Tipadma memiliki kebutuhan khusus alias disabilitas. Sehingga untuk merawat mereka harus penuh kesabaran dan ketabahan.
Hidup nenek Tipadma memang tidak seperti kebanyakan hidup orang lain. Keadaan keluarganya normal, fasilitas memadai dan kebutuhan pangan terpenuhi.
Dia bercerita punya delapan anak, tiga anak dan satu cucu tinggal bersamanya, sementara sisa anaknya melancong keluar negeri Malaysia demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga nenek Tipadma.
Setiap bulan, Dia mengaku kadang dirinya dikirim uang Sebesar Rp. 500 ribu untuk memenuhi kebutuhan hidup oleh anak dari luar negeri tersebut.
Meski demikian, kebutuhan nenek tipadma tetap saja tidak mencukupi, sehingga dia harus bekerja sebagai buruh dan merawat sapi milik tetangganya dengan sistem imbalan.
Dia terlihat tabah tetap tersenyum menerima dan bersyukur walaupun hidup dalam keadaan keterbatasan dari segala hal.
Karena menurutnya, hidup adalah perjalanan menuju kehidupan yang sesungguhnya. Sehingga nenek tipadma tidak risau meski hidup dalam keterbatasan.
“Alhamdulillah bersyukur pak, iya mau gimana lagi, yang penting masih sehat dan ada yang mau di makan,” ucap Nenek Tipadma.
Mendengar kisah hidup Nenek Tipadma, Menteri Sosial, Tri Rismaharini bergegas mengunjungi Desa Klapayan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, didampingi anggota Komisi XIII DPR RI Imron Amin dan wakil Bupati Bangkalan Mohni.
Setiba di rumah Nenek Tipadma Menteri Sosial dibuat terenyuh melihat kondisi hidup nenek Tipadma. Mantan Waki Kota Surabaya ini langsung berdiskusi dengan Nenek Tipadma. Setelah menjenguk Tri Risma mengatakan akan menanggung kebutuhan hidup Nenek Tipadma bersama keluarganya.
Dia mengatakan, Kementerian sosial akan menanggung kebutuhan sandang pangan dengan cara akan dikirim bantuan uang setiap bulan terhadap nenek Tipadma. Selain itu, Menteri Sosial juga berjanji akan membedah rumah Nenek Tipadma sehingga layak untuk ditempati.
“Saya akan bantu bahan bangunannya nanti rumah ini di renovasi agar layak di tempati, bisa di bantu gotong royong masyarakat untuk proses pembangunannya,” kata Mensos.
Menurut Risma, di Madura masih banyak masyarakat miskin hanya saja kata Risma masyarakat yang menyandang disabilitas akan diperioritaskan untuk mendapat pelayanan dan penanganan yang layak dari pemerintah.
“Ini hanya salah satunya sebenarnya banyak sekali, kami akan tangani satu persatu sesuai kemampuan kita, tapi ini kami dahulukan karena ini bukan sekedar miskin namun punya anggota keluarga yang mempunyai kekurangan yaitu disabilitas jadi kami prioritaskan kami langsung datang kesini,”kata ibu Mensos di hadapan awak media.
Dalam kunjungan tersebut, bantuan yang diberikan selain Sembako juga berupa satu ekor sapi betina dan bantuan renovasi rumah dengan di sepekati bersama Kepala Desa proses renovasinya dengan sistem gotong royong masyarakat.
“Semoga bantuan sapi ini bermanfaat dan bisa ber anak pinak, untuk proses renovasi rumahnya kami siapkan bahan bangunannya nanti yang kerja masyarakat secara gotong royong,” kata Risma
Sementara itu, Kepala Desa Klapayan, Umar Faruk mengatakan, Nenek Tipadma sebenarnya sudah mendapat bantuan sosial berupa BPNT. Namun, bantuan sosial tersebut jelas tidak mencukupi sehingga melalui SLRT Kabupaten pihaknya ajukan ke Kementerian Sosial.
” Tapi Alhamdulillah, mulai saat ini Ibu Tipadma juga di daftarkan ke DTKS dan diproses sebagai penerima PKH, dan mendapat bantuan renovaai rumah dari Menteri Sosial, sehingga kami menyampaikan terima kasih atas kunjungan melihat warga Desa Kami,” pungkasnya.