Sampang,- Malam puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Sampang, Madura, Jawa Timur, digelar di Alun-Alun Trunojoyo, Jumat (31/10/25) malam.
Selain ulama’, tokoh masyarakat, OPD, juga hadir orang nomor satu di lingkungan pemerintah daerah setempat, H Slamet Junaidi.
Dalam sambutannya, politisi Partai NasDem itu meyinggung oknum yang menurut dirinya melakukan aksi vandalisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mantan anggota DPR RI tersebut berkelakar, bahwa oknum yang melakukan pengrusakan bukanlah warga Sampang.
Karena sejatinya, menurut bupati dua periode itu, tidak akan melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum, apalagi saat ini Alun-Alun Trunojoyo menjadi icon kebanggaan Sampang.
“Kalau menurut saya yang merusak ini bukan orang Sampang, kalau dia orang Sampang pasti dia merasa memiliki dan juga bisa merawat,” ujarnya.
Pria akrab disapa Aba Idi itupun mengaku, tidak keberatan tentang aksi menyampaikan pendapat lewat demo, namun menurutnya harus bisa memilah antara aksi demo dan pengrusakan.
Apalagi alun-alun tersebut menurutnya dibangun dengan uang rakyat, bukan uang pribadi atau perorangan.
“Demo kemarin saya bisa pisahkan antara demo dengan pengrusakan. Demo saya tidak masalah, karena saya tidak anti kritik,” tegasnya.
“Silahkan, apapun yang menjadi kritik dan masukan termasuk dari santri sekalipun monggo,” ucap Aba Idi.
Ia juga menegaskan, pihaknya mengaku siap menerima kritik konstruktif serta masukan, terutama demi membangun Sampang bersama.
Sementara terkait dugaan aksi vandalisme tersebut, Aba Idi mengaku sudah ada ranahnya masing-masing, yakni pihak kepolisian.
“Maka tugasnya Kapolres untuk menyelesaikan seluruhnya. Karena bupati-wakil bupati dan unsur kebawahnya tidak bisa menangkap, yang bisa menangkap Polres,” tegasnya.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi










