Pamekasan,- Kematian seorang ibu muda asal Desa Candi Burung, Proppo, Pamekasan, terus menjadi sorotan publik.
Pihak keluarga korban, melalui ormas Madas menilai manajemen Rumah Sakit (RS) Kusuma Hospital kurang menunjukkan empati.
Bahkan, dianggap tidak memiliki itikad baik sejak peristiwa tragis tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekjen Madas Pamekasan, Edy, mengaku kecewa terhadap sikap pihak rumah sakit yang berlokasi di Jl.Bonorogo, Lawangan Daya itu.
Menurutnya, sejak kejadian hingga kini belum ada komunikasi maupun kunjungan resmi dari pihak manajemen rumah sakit.
“Bahkan sekadar berkunjung pun tidak pernah mereka lakukan kepada pihak korban,” ujar Edy, Kamis (6/11/25).
Atas dasar tersebut, pihaknya mendatangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan untuk audiensi.
Mereka mendesak agar pemerintah daerah memberikan tindakan tegas, mengingat kasus ini menyangkut nyawa pasien.
Namun, Edy menilai hasil audiensi belum memberikan jawaban memuaskan.
“Banyak poin yang disebutnya masih belum ditanggapi secara jelas oleh Dinkes,” bebernya.
Ia menyebut, dugaan kelalaian di Kusuma Hospital bukan hanya terjadi pada kasus kematian ibu muda asal Candi Burung tersebut.
Edy mengklaim, pihaknya menerima banyak laporan serupa dari masyarakat.
Banyak kasus yang menimpa pasien Kusuma Hospital. Seperti jari balita terkena gunting bedah, dan masih banyak lagi.
“Untuk kasus melahirkan juga banyak laporan. Jadi kami mendesak sanksi tegas agar tidak berlarut-larut,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Pamekasan, dr.Saifudin menyampaikan, tindakan medis rumah sakit dinilai telah sesuai standar operasional (SOP).
Ia menjelaskan, kondisi medis plasenta akreta, biasanya hanya bisa diketahui setelah tindakan pembedahan dilakukan, dan tidak dapat terdeteksi melalui USG.
Meski demikian, dirinya mengingatkan pentingnya komunikasi humanis dari setiap fasilitas kesehatan, baik swasta maupun pemerintah.
“Entah komunikasinya dalam bentuk simpati atau bentuk lainnya,” ujar dr.Saifudin.
Ada rumah sakit yang komunikasinya sangat bagus, bahkan ada kegiatan sosial rutin.
“Harapan saya semua fasilitas kesehatan bisa seperti itu,” pungkasnya.
Penulis : Kurdi
Editor : Redaksi










