(regamedianews.com) 25/11/2017 – Manajemen Madura United memberikan usul kepada operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) maupun PSSI agar label marquee player tidak hanya disematkan kepada mantan pemain liga papan atas Eropa.
Pada Liga 1 2017, PT LIB dan PSSI menyebutkan marquee player merupakan pemain yang pernah merumput di kasta tertinggi liga Eropa, atau sempat tampil di Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilansir dari Goal.com, Manajer Haruna Soemitro mengutarakan, apresiasi tinggi juga perlu diberikan kepada pemain lokal, seperti Rizky Pora, Evan Dimas hingga Andik Vermansyah.
“Marquee player menurut saya bukan menjadi kewajiban, serahkan itu kepada pasar. Kalau klub, basisnya soal budget. Ketika sudah melampaui salary cap, daftarkan pemain itu sebagai marquee player. Jadi marquee player bukan pengertian harus pemain ini-itu, tetapi pemain lokal juga bisa menjadi marquee player. Kalau pemain lokal standarnya sudah melebihi apresiasi, bisa didaftarkan sebagai marquee player. Jadi jangan diukur pemain ini bekas klub liga Inggris atau liga Eropa,” ujar Haruna.
Selain itu, Haruna menilai banyak tim yang secara finansial sebenarnya mampu mengontrak pemain eks klub Eropa. Tetapi hal tersebut menjadi tak berarti, mengingat fasilitas di Indonesia belum menunjang kedatangan mereka.
“Pada akhirnya bukan soal finansial, kemampuan bagaimana klub membayar pemain asal Eropa, tetapi lebih persoalan supporting yang banyak sekali, yang bisa membuat miskomunikasi antara klub dengan marquee player saat ini,” pungkasnya. (*)
