Sampang, (regamedianews.com) – Tiga atap ruang Kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jelgung 2 Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang ambruk, diduga ambruknya lantaran tiang kayu yang terpampang tidak bisa menahan derasnya hujan disertai angin kencang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun regamedianews.com, ambruknya atap sekolah terjadi pada Sabtu (03/02/2018) sore. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN Jelgung 2, Sunarti mengatakan, pihaknya berharap segera ada tanggapan dari pemerintah khususnya Dinas Pendidikan setempat.
Menurutnya, kejadian ambruknya atap sekolah saat hujan di sertai angin kencang, sehingga ruang kelas ambruk karena diduga tidak bisa menahan hembusan angin dan derasnya air hujan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Kondisinya kayu dan dinding bangunannya sudah lama terlihat rapuh, mengingat terakhir dilakukan perbaikan ruang kelas tersebut pada tahun 2009 dengan Dana Alokasi Khusus (DAK). Setelah itu belum pernah dilakukan perbaikan lagi, sering di ajukan tetapi, belum ada perbaikan. Dari tiga atap kelas yang roboh tersebut yakni, Kelas 1, 2 dan 3,” ungkapnya, Selasa (06/02).
Sunarti menambahkan, atas kejadian tersebut pihaknya telah melaporkan secara lisan pada Sabtu, (03/02) dan dilanjutkan dengan tertulis pada Senin, (05/02/2018) kepada Dinas Pendidikan setempat.
“Untuk sementara proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa, ditempatkan di ruang Perpustakaan sekolah setempat, dengan saling bergantian antara siswa kelas 1, 2 dan 3, meski proses KBM-nya sangat tidak maksimal,” ujarnya.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) M. Jupri Riyadi melalui Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Disdik Rojiun mengatakan, sebelum sekolah itu roboh pihaknya bersama Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan setempat telah melakukan pengecekan ke SDN Jelgung 2, kondisinya sudah rapuh dan tahun ini dianggarkan.
“Kami bersama pihak UPTD setempat telah menyurvei langsung ke lokasi, memastikan seberapa parah ambruknya atap sekolah itu. Bisa dipastikan tahun ini akan dianggarkan untuk perbaikannya,” tandasnya.
Sementara salah satu aktivis Projo, Sadili mengatakan, dirinya berharap kepada pemerintah bagaimana proses KBM di SDN Jelgung 2 ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kalau bisa secepatnya pemerintah melakukan perbaikan.
“Mengingat dan melihat kondisi atap hancur lebur dan kekuatan gedung tidak menjamin, terbukti dengan terlihatnya dinding gedung sekolah yang rapuh. Saya harap Pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan agar secepatnya melakukan perbaikan,” pungkasnya. (adi/har)