Daerah  

Imam Nahrawi; UTM Adalah Mercusuar Melahirkan Pemimpin Milenial Muda Masa Depan

Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi, saat di wawancara awak media sesudah menghadiri PKKMABA Sakera di UTM.

Bangkalan, (regamedianews.com) – Keterkaitan kaula muda dalam atraksi muda melenialisasi di Indonesia cukup tinggi. Terutama dikalangan mahasiswa yang masih terikat dengan intelektualitasnya. Maka dari hal tersebut harus timbul dalam diri atas kesadaran terhadap sesama dan kepekaan rasa sosial yang dimiliki.

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi saat mengisi Mata kuliah Umum di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyampaikan, kaula muda harus memanfaatkan fasilitas teknologi yang menunjang terhadap kreativitas segala kegiatan milenial. Memanfaatkan teknologi tentu untuk kerja positif dan produktif jauh lebih baik daripada terlena dengan fitur-fitur hiburan yang menyita waktu dengan sia-sia.

“Mengingat kondisi kesehatan di usia muda masih stabil, sebagai pemuda tentu mudah memanfaatkan beberapa peluang dan kesempatan yang ada,” ucap Nahrawi saat di tanya awak media sesudah menghadiri PKKMABA Sakera di UTM, Selasa (14/08/2018) kemarin.

Lebih lanjut Nahrawi mengatakan, tujuan utama mengajak kepada teman-teman pemuda atau mahasiswa untuk terlibat dalam asean games ini, karena asean games ini merupakan sejarah. Tidak semata-mata hanya perebutan prestasi akan tetapi juga pertaruhan martabat bangsa.

Baca juga Rektor UTM Bersama LPPM Kunjungi KKN 67 di Desa Ragung Sampang

“Kaum muda juga harapan bangsa, para mahasiswalah calon pemimpin di masa yang akan datang dan menjadi bagian sejarah. Namun, jangan lupa untuk menjaga kebiasaan baik seperti ngaji, berindah, sholat, dan mendoakan orang tua serta gurunya, meskipun mereka kelompok intelektual yang mempunyai keilmuan tinggi. Tapi jangan sampai pernah melupakan etika akhlakul karomah,” ujarnya.

Pandangannya tentang Universitas Trunojoyo Madura (UTM), lanjut Nahrawi, bahwa UTM adalah mercusuar dari lahirnya pemimpin- pemimpin emas di masa yang akan datang, karena UTM merupakan kawasan terbuka. Saya berharap teman-teman mahasiswa ketika berada di kampus benar-benar beradaptasi dengan masyarakat.

“Jadi KKN bukan semata-mata tuntutan akademik, tapi itulah wujud nyata pengabdian kita berintraksi mengamalkan ilmu yang diberikan oleh dosen. Kedepannya UTM juga harus menjadi penyeimbang lahirnya sumber daya pengembangan dari segala bidang, sekaligus bagaimana Madura lebih maju lagi serta pembangunan lebih baik dan dapat dirasakan masyarakat madura,” pungkasnya. (sfn/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *