Bangkalan, (regamedianews.com) – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan melakukan anggunan pinjaman ke Bank Jatim Bangkalan dengan jaminan SK jabatan anggota Dewan.
Anggota DPRD Bangkalan dari Fraksi PDIP, Suyitno membenarkan, bahwa menurutnya, menjadikan SK sebagai anggunan pinjaman di Bank Jatim merupakan rahasia umum.
“Hampir 90% anggota Dewan Bangkalan mengajukan pinjaman ke Bank Jatim, dan itu saya yakin semua Dewan pasti akan mengajukan namun besarannya relatif”, terangnya, Senin (9/9/2019).
Menurutnya, pengajuan pinjaman dana itu harus sepengatahuan DPC dan setelah itu di akomodir oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) untuk diajukan permohonan pinjaman pada Bank.
“Kalau Fraksi kami dibatasi dan harus juga diketahui pimpinan DPC. Karna dikita ini juga ada potongan partai untuk DPC dan DPP dan Bank Jatim sendiri juga ada aturan yang harus kita juga ikuti”, tandasnya.
Sedangkan kredit yang diangsur menurutnya, maksimal 70% dari hasil pendapatan, artinya menyesuaikan dengan kebutuhan, ada yang mengambil 500 bahkan ada yang mengambil sampai 1 miliar.
Sementara itu, alasan SK dijadikan anggunan jaminan ke Bank Jatim, menurutnya memang biaya kampanye pada saat pemilu di Bangkalan membutuhkan biaya sangat besar.
“Meskipun biayanya tidak besar, kita ini jabatan politik dan sudah di jamin selama 5 tahun, justru selama 5 tahun ini agar tidak hilang maka dari teman teman ada yang dijadikan usaha dan ada juga sebagian untuk membayar hutang”, paparnya.
“Tapi saya yakin sebagian besar juga dibuat bayar hutang karna kita ini biaya cost politik di Bangkalan sangat besar, mulai dari biaya saksi dan lain – lainya”, jelasnya.
Sementara itu, mewakili Direktur Bank Jatim cabang Bangkalan melalui penyelia. OPS. Kredit, Hasan Taufik mengatakan, pihaknya membatasi memberikan pinjaman kepada anggota Dewan.
“Kemarin itu sudah ada 6 orang yang telah mengajukan kredit dengan jaminan SK, ada yang mengajukan jumlah pinjaman maksimal 1,5 Miliar”, terangnya.
Ia juga menambahkan, anggota dewan yang mengajukan relatif berbeda. Karna peruntukan juga dipotong oleh partainya sendiri dan juga ada rekomendasi dari partainya. Dan juga di setujui oleh Ketua DPRD.
“Sampai saat ini 6 orang yang sudah mengajukan dan hanya 1 orang yang memohon pinjaman senilai 1,5 miliar dan ada juga 700 juta”, pungkasnya. (sfn/tfk)