Bangkalan, (regamediamews.com) – Desa Duko Tambin, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan menjadi salah satu Desa yang dijadikan tempat budidaya Jagung Varietas Unggulan Madura.
Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron bersama Rektor UTM, Muh. Syarif dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo, melakukan panen raya jagung varietas unggul di Desa Duko Tambin, Senin (04/11/2019).
Sebagaimana diketahui, budidaya jagung verietas unggulan tersebut merupakan kerja sama Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan Bank Indonesia (BI).
Keunggulan jagung unggulan Madura tersebut memiliki kelebihan. Seperti bisa tumbuh ketika berada lahan kering, waktu panen lebih pendek, hasilnya lebih banyak.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura Muh. Syarif mengatakan, keunggulan jagung verietas Madura tersebut terletak pada tempat panennya. Dan hasil ketika panen hasilnya lebih banyak. Di banding dengan jagung konvensional.
Pria asal Sampang itu juga mengatakan, waktu penanaman hingga panen membutuhkan waktu sekitar 90 hari. Tapi apabila menggunakan benih jagung kwalitas unggul hanya membutuhkan waktu 70 hari.
“Hal ini dirasa lebih cepat. Apalagi dalam 1 hektar dapat menghasilkan 7 ton jagung,” ujarnya.
Syarif juga berharap para petani kedepan bisa mengubah maindset untuk menggunakan benih jagung kwalitas unggulan ini.
“Kalau saat ini di Bangkalan sudah 30 hektar yang digunakan, kedepan akan melakukan pengembangan 50 hektar di Sumenep, dengan ini menjadi perhatian UTM untuk bisa mengawal inovasi ini”, pungkasnya.
Menurutnya, apabila 3000 hektar lahan di Madura di tanami jagung, pihaknya beranggapan dapat mengangkat perekonomian di Madura dengan industri baru yang akan mengikuti nantinya.
“Seperti yang disampaikan Gubernur, bahwa Madura menjadi 1 klaster, fokus pada potensi lokal seperti garam, sapi, jagung, wisata maka perekonomian Madura akan terjamin apalagi dengan adanya jembatan Suramadu yang dapat menjadi jembatan kesejahteraan, bila komitmennya sama”, tutupnya.
Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron dalam sambutannya berharap kerjasama ini bisa diperluas dalam cakupan wilayah pengembangan varietas jagung.
“Saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada Ibu Gubernur Jawa Timur, Rektor Universitas Trunojoyo Madura dan Kepala BI Perwakilan Jawa Timur atas kerjasama yang baik sampai saat ini,” ujarnya.
Kata Ra Latif melalui kerjasama dengan Balitsereal Maros, Universitas Trunojoyo Madura menghasilkan beberapa varietas unggul yaitu Madura-3, Madura-4, Madura-5, dan Madura-6, yang akan dilepas pada tahun 2020.
“Jagung Madura-3 yang akan diproduksi, merupakan varietas hibrida silang tunggal yang merupakan persilangan antara galur jagung unggul madura yang ditemukan oleh peneliti Universitas Trunojoyo dan tetua jagung dari Balitsereal. Jagung Hibrida Madura-3 mempunyai produksi rata-rata 7 ton apabila ditanam di Madura, dan mempunyai umur kurang lebih dari 80 hari,” pungkasnya (sfn/tdk).