Sumenep, (regamedianews.com) – Bertempat di Rumah Kepala Desa Campor Barat, Ambunten, Sumenep yang menjadi posko segala bentuk kegiatan Abdimas 41 Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Selama 15 hari telah berlalu sekelompok mahasiswa melakukan pengabdian di desa yang penuh potensi ini.
“Adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak sepatutnya menjadi momok bagi masyarakat. Justru hal tersebut harus dikenalkan pada anak sejak dini, dengan harapan masyarakat desa tetap setara dengan masyarakat kota”, tutur salah satu Abdimas 41 UTM.
11 Tahun bisa dibilang usia yang masih belia, di usia tersebut anak kota bukan hanya mengenal, bahkan mereka sudah menguasai komputer sampai ke akarnya. Berbeda dengan keadaan di sini (Desa).
“Aku sudah pernah melihat laptop kak, tapi aku tidak tau cara mengoperasikannya”, ungkap Sherly gadis kecil Desa Campor Barat yang masih berusia 11 Tahun, Rabu (01/01/2020).
fisib-utm-lauching-buku-madura-2040
baca juga refleksi-akhir-tahun-2019-pw-muhammadiyah-gorontalo-adakan-konferensi-pers
Pernyataan gadis kecil tersebut menjadi stimulus kuat bagi kami untuk mengenalkan teknologi (laptop) pada anak di desa ini. Kegiatan ini diberi nama “Basic Training of Technology” atau pelatihan dasar tentang teknologi.
Mengapa demikian ? sebab dalam kegiatan ini mengenalkan konsep dasar penggunaan laptop mulai dari hardware, software hingga praktik menggunakan microsoft word dan paint.
Kegiatan yang dihadiri 24 anak ini berjalan sesuai rencana dan mendapat feedback positif dari masyarakat terutama anak-anak Campor Barat. Senyum manis dan antusias mereka untuk mencoba dan bergantian belajar mengetik, menggambar dan mewarnai menjadi kebahagiaan bagi abdimas 41.
Tak hanya itu seorang gadis kecil berdarah Madura juga mengungkapkan “Aku Mau menggambar pemandangan kak”, tegasnya. Bukti bahwa keberadaan kegiatan ini sangat penting bagi mereka. (gus/red)