Sampang, (regamedianews.com) – Dari berbagai pembangunan infrastruktur yang ada, jembatan adalah salah satu akses utama bagi kalangan masyarakat desa yang permukimannya berada disekitar sungai. Hal tersebut dikatakan Hadi Mustofa, salah satu warga Desa Bunten Timur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.
Seperti halnya dilakukan warga setempat, berinisiatif membuat jembatan terbuat dari bambu dengan ukuran yang cukup tinggi dan panjang. Hal itu dilakukan, kata Hadi, karena akses tersebut tidak terjangkau program pemerintah, meski saat ini telah ada Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD).
“Mungkin karena hanya bisa dilintasi pejalan kaki saja, sehingga Pemerintan Desa maupun Pemerintah Daerah tidak begitu menghiraukan akses utama kami. Jembatan yang kami buat ini adalah penghubung dua desa, yakni Desa Bunten Timur dan Desa Pancor”, ujar Hadi, Sabtu (04/01/2020).
Baca Juga jcw-kawal-kasus-kdrt-dan-penganiayaan-korban-pelaku-harus-segera-ditangkap
baca juga jcw-kawal-kasus-kdrt-dan-penganiayaan-korban-pelaku-harus-segera-ditangkap
Hadi juga mengungkapkan, sebelumnya warga setempat bermusyawarah dengan tetangga desa (warga Desa Pancor) untuk membuat jembatan tersebut. Setelah disepakati, pembuatan jembatan dilakukan secara swadaya dan bergotong royong.
“Namun, meski demikian bukan berarti kami tinggal diam, nantinya kami akan meberitahukan ke perangkat desa ataupun kepala desa agar jembatan yang kami buat diperhatikan. Syukur-syukur nantinya bisa dibangun jembatan beton. Jembatan ini akses utama kami untuk ke sawah dan menjadi jalan pintas jika ada orang sakit”, ungkap Hadi.
Hadi menambahkan, panjang jembatannya sekitar 20 meter dan ketinggian kurang lebih 7 meter. Sebelumnya Kepala Desa mengetahui dan ada sumbangsih darinya untuk pembelian peralatan untuk pembuatan jembatan seperti tali dan semacamnya.
“Jadi kami berharap, kepada Pemerintah Desa ataupun Pemerintah Daerah agar memperhatikan akses kami ini. Semoga kami mempunyai akses berupa jembatan beton, mengingat saat ini musim hujan, jika dibiarkan bahaya juga, tapi ya harus dilewati karena jembatan yang kami buat ini adalah salah satu akses utama kami”, pungkasnya. (mud/har)