Data Penerima BLT-BST Desa Otiola Dinilai Amburadul, Seorang Janda Merasa Dipermalukan

- Jurnalis

Selasa, 23 Juni 2020 - 03:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Farial Masaudo janda yang namanya lenyap dari data penerima BST

Farial Masaudo janda yang namanya lenyap dari data penerima BST

Gorontalo Utara || Rega Media News

Ditengah pandemic Corona Virus Desease Nineteen (Covid-19), sebagian besar masyarakat seluruh indonesia kehilangan penghasilan, baik itu yang masih mempunyai tulang punggung keluarga, apalagi yang sudah tidak ada seperti (Janda).

Sehingga dengan adanya pandemic ini, Pemerintah Pusat sampai pada Pemerintah Desa (Pemdes) melaksanakan perubahan anggaran untuk pananggulangan Corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagian anggaran di geser untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Virus Corona melalui program BLT, BST dan program lainnya.

Namun sangat miris yang di rasakan oleh salah satu warga Desa Otiola, Kecamatan Ponelo, Kabupaten Gorontalo Utara, Farial Masaudo yang berstatus janda tua tersebut, dirinya merasa dipermalukan atas ketidak profesionalan Pemdes Otiola dalam melakukan pendataan penerima bantuan BST.

Farial Masaudo (FM) mengatakan, dirinya merasa dipermalukan oleh Pemdes Otiola pada saat penerimaan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Namanya tercantum dalam data penerima BST namun saat penerimaan tiba tiba namanya sudah tidak ada.

“Saya sangat malu, karena saya sudah datang untuk menerima bantuan BST tersebut, kemudian pada saat saya sudah duduk didalam ruangan, namun panitia penerimaan bantuan BST tersebut mengatakan bahwa tidak ada nama saya. Padahal nama saya tercantum sebagai penerima BST, sebagaimana daftar nama penerima yang sudah di tempel didepan kantor desa dan salah satunya nama saya tercantum disitu,” ungkapnya. Minggu, (21/6/2020).

Baca Juga :  Usai Pencabutan Nomor Urut, Thariq: Nomor 2 Angka Kemenangan

Farial menyayangkan kejadian tersebut, menurutnya seharusnya jika memang dirinya dikeluarkan dari data penerima, harusnya diberitahukan lebih awal, tentunya dengan alasan kenapa bisa dikeluarkan sebegai penerima.

Soal Klara Yusuf kata Farial Masaudo, data pertama tiga nama keluar dalam satu KK, yang keluar nama itu Samsin Bialao, Klara Yusuf dan Farial Masaudo.

Sedangkan Klara Yusuf sudah lama pindah jadi namanya digaris dikantor desa.

“Anak saya (Samsin Bialao) sudah lama pisah (cerai) dengan Istrinya (Klara Yusuf) ini. Jadi nama saya yang di ambil disitu, karena nama saya terdaftar di BST jadi anak saya (Samsin Bialao) ini dikeluarkan dari penerima (BLT),” terang Farial.

Namun dirinya kaget ternyata namanya juga sudah lenyap dari data tersebut.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Otiola Darson Ismail mengatakan, bahwa itu adalah miskomunikasi dan kekeliruan data.

“Itu miskomunikasi dengan Farial, kemarin itu kan kita ada validasi data di kantor desa untuk penerima BLD-DD, kita ambil perbandingan data dari kementrian, ada sekitar enam puluh (60) yang katanya penerima BLT Dinsos, ternyata itu data mentah, bahwa informasi yang pertama itu penerima BLT yang 600, ternyata itu hanyalah penerima BPNT daerah,” tandas Darson.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Tanah Merah Bangkalan Minta Keadilan

Kemudian Lanjut Darson, menyusul data yang 70 lebih bahwa ini adalah data penerima BST, disitu nama Farial masaudo sudah tidak terdaftar lagi, hanya nama Klara Yusuf yang satu KK dengan Farial Masaudo.

Terkait dengan anaknya (Samsin Bialao) itu penerima BLT, tetapi setelah dilihat Kalara Yusuf ini adalah istrinya dari Samsin, sehingga BLT-DD itu belum kita berikan kepada saudara samsin masih kita tahan.

Tetapi waktu saat penerima BST mungkin pihak Pos khawatir karena kemungkinan sudara Klara Yusuf ini sudah mempunyai KK tersendiri.

“Ternyata mereka ini sudah pisah (cerai), tetapi karena mereka masih dalam satu KK sehingga hanya Klara Yusuf yang keluar namanya,” ungkap Darson.

Saat ditanya apakah ada solusi terkait hal itu, Darson Ismail mengatakan, kalau memang tidak bermasalah juga Dana Desa baginya masih ada, dalam 30% untuk Desa Otiola yang tersisah.

“Makanya nanti kita akan bahas kembali dengan BPD. Kerana bahkan ada sekitar sepuluh orang itu yang keliru datanya,” kata Darson. (SN)

Berita Terkait

Kamesworo Ajak Napi Rutan Sampang Hidup Sehat
DPRKP Pamekasan Siap Lanjutkan Program RTLH
‘Podcast’ Karutan Sampang Kupas Program Pembinaan
Fraksi PKB Tampung Aspirasi Aktivis Pamekasan
Harpelnas, BPJS Ketenagakerjaan Sumenep Optimalkan Layanan
Kabupaten Sampang Darurat Kasus Campak
Lapas Narkotika Pamekasan Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Bawa Massa, Mantan Kades di Bangkalan Demo Pemda

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 15:47 WIB

Kamesworo Ajak Napi Rutan Sampang Hidup Sehat

Jumat, 12 September 2025 - 10:21 WIB

DPRKP Pamekasan Siap Lanjutkan Program RTLH

Jumat, 12 September 2025 - 08:33 WIB

‘Podcast’ Karutan Sampang Kupas Program Pembinaan

Kamis, 11 September 2025 - 20:27 WIB

Fraksi PKB Tampung Aspirasi Aktivis Pamekasan

Kamis, 11 September 2025 - 12:03 WIB

Harpelnas, BPJS Ketenagakerjaan Sumenep Optimalkan Layanan

Berita Terbaru

Caption: potongan video viral, tampak menu program MBG di wilayah Camplong Sampang Madura, (dok. regamedianews).

Peristiwa

Viral, Menu MBG di Camplong Sampang ‘Miris’

Jumat, 12 Sep 2025 - 17:29 WIB

Caption: suasana keakraban Karutan Kelas IIB Sampang (Kamesworo) dengan warga binaan, usai senam bersama dan bagikan vitamin, (foto istimewa).

Daerah

Kamesworo Ajak Napi Rutan Sampang Hidup Sehat

Jumat, 12 Sep 2025 - 15:47 WIB

Caption: Muharram, pejabat penanggung jawab program RTLH, DPRKP Pamekasan, (dok. regamedianews).

Daerah

DPRKP Pamekasan Siap Lanjutkan Program RTLH

Jumat, 12 Sep 2025 - 10:21 WIB

Caption: Kepala Rutan Kelas IIB Sampang Kamesworo, saat podcast di studio radio Salsabila FM,  (foto istimewa).

Daerah

‘Podcast’ Karutan Sampang Kupas Program Pembinaan

Jumat, 12 Sep 2025 - 08:33 WIB

Caption: Ketua Fraksi PKB DPRD Pamekasan, Moh Faridi, sampaikan arahannya saat gelar serap aspirasi bersama aktivis, (dok. regamedianews).

Daerah

Fraksi PKB Tampung Aspirasi Aktivis Pamekasan

Kamis, 11 Sep 2025 - 20:27 WIB