Stori Seorang Nenek di Sampang Yang Tak Pernah Tersentuh Uluran Tangan Pemerintah

- Jurnalis

Sabtu, 26 Desember 2020 - 19:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi gubug dan dapur Mbah Mardinep yang berdinding bambu rapuh berlubang serta atap yang bocor.

Kondisi gubug dan dapur Mbah Mardinep yang berdinding bambu rapuh berlubang serta atap yang bocor.

Sampang || Rega Media News

Mbah Mardinep, seorang nenek berusia 60 tahun di Dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, harus menanggung kehidupan sehari-seharinya sebatang kara dan tinggal di suatu gubug berdinding bambu rapuh.

Usia yang sudah renta dan hidup di usia senja, membuat kehidupan Mbah Mardinep sangat memilukan. Berjuang demi bertahan hidup, hanya untuk makan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Selama ini dia masak dengan tungku tanah liat, mengandalkan ranting dan dahan kayu untuk menyalakan api. Setiap malam kedinginan, karena dinding bambu berlubang. Saat hujanpun, ia harus bertahan dibawah atap yang bocor.

Mbah Mardinep mengaku tak pernah mendapat jatah maupun bantuan sosial dari pemerintah. Bahkan, tak pernah satupun instansi menyentuh kehidupannya. Padahal, ia seharusnya diprioritaskan untuk mendapat berbagai bantuan sosial.

“Saya cuma dapat bantuan BLT-DD saja. Mbak apa-apa, meskipun tak dapat bantuan dari pemerintah, mbah tidak kecewa apalagi kesal. Mbah, sudah cukup bersyukur,” ungkapnya sembari meneteskan air matanya, Sabtu (26/12/20).

Baca Juga :  Pemkab Sampang Anggarkan Guru Ngaji Senilai 6 Miliar

Seorang nenek yang ditinggal suaminya meninggal sejak 15 tahun lalu ini juga mengungkapkan, ia cuman berharap ada yang bisa memperbaiki rumahnya. Karena saat musim hujan seperti saat ini, dirinya terkadang merasa kedinginan, bahkan sakit.

“Saya sangat bersyukur jika ada yang mau membantu. Apabila memang belum ada, ya tidak apa-apa, yang penting rumah ini masih bisa digunakannya untuk berteduh, meski bagian atapnya mau roboh,” tuturnya.

Namun ia tetap berharap, kelak suatu saat nanti, pemerintah dapat membantu memperbaiki rumahnya, agar nyaman ditempati. Namun begitu, dirinya selalu mengucap syukur atas nikmat berupa panjang umur disertai sehat lahir batin.

“Baginya mbah, kesehatan adalah utama dibanding harta apapun. Kalau dapat bantuan ya diterima, kalau tidak dapat ya tidak apa-apa. Semoga saya selalu sehat dan panjang umur. Untuk makan sehari-hari pun, saya hanya mengandalkan pemberian dari tetangga saja, karena mbah tak memiliki sanak keluarga lagi,” ucapnya.

Sementara itu, perihal Mbah Mardinep yang tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah juga dibenarkan Kepala Desa Sejati, Syaifuddin. Namun sebelumnya, pihaknya sudah mengajukan bantuan bedah rumah untuk Mbah Mardinep.

Baca Juga :  Rayakan Ultah Sang Buah Hati, Risma Aw Aw Tutup Jalan

“Untuk pengajuan bantuan bedah rumah sudah diajukan, tapi sudah saya pasrahkan ke pihak Koramil. Satu tahun yang lalu saya sudah perintahkan perangkat desa untuk mendata dan kemudian diajukan ke koramil,” kata Syaifuddin melalui telepon selulernya, dikutip dari salah satu media.

Pihaknya juga mengaku jika belum pernah mengajukan bantuan untuk janda tua tersebut kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial (Dinsos) maupun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) setempat.

Pendataan warga miskin yang didata untuk mendapatkan bantuan bedah rumah bukan hanya Mbah Mardinep saja, melainkan banyak dusun-dusun yang lain juga diajukan. Akan tetapi, hanya Mbah Mardinep yang tidak dapat.

“Kurang tau juga kenapa hanya Mbah Mardinep yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah itu. Namun, semenjak pandemi Covid-19, mendapatkan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT-DD),” pungkasnya. (red)

Berita Terkait

Jelang 2026, Puluhan Pejabat Pemkab Bangkalan Dirotasi
Sambut 2026, Polantas Sampang Larang Konvoi dan Knalpot Brong
Empat Puskesmas di Pamekasan Temukan Suspek Chikungunya
Pemkab Pamekasan Matangkan Penyambutan Valen D’Academy 7
Buntut Kasus RS Nindhita, DPRD Sampang Didemo
MUI Sampang Imbau Masyarakat: Tahun Baru Tanpa Euforia
Wabup Sumenep: Kerukunan Umat Kunci Utama Pembangunan
Malam Tahun Baru di Sampang Dilarang “Ugal-Ugalan”

Berita Terkait

Rabu, 31 Desember 2025 - 12:11 WIB

Jelang 2026, Puluhan Pejabat Pemkab Bangkalan Dirotasi

Rabu, 31 Desember 2025 - 10:01 WIB

Sambut 2026, Polantas Sampang Larang Konvoi dan Knalpot Brong

Selasa, 30 Desember 2025 - 10:39 WIB

Empat Puskesmas di Pamekasan Temukan Suspek Chikungunya

Senin, 29 Desember 2025 - 20:34 WIB

Pemkab Pamekasan Matangkan Penyambutan Valen D’Academy 7

Senin, 29 Desember 2025 - 13:33 WIB

Buntut Kasus RS Nindhita, DPRD Sampang Didemo

Berita Terbaru

Caption: penandatanganan SK Bupati Bangkalan tentang rotasi jabatan pejabat strategis Pemkab Bangkalan, (dok. Syafin, Rega Media).

Daerah

Jelang 2026, Puluhan Pejabat Pemkab Bangkalan Dirotasi

Rabu, 31 Des 2025 - 12:11 WIB

Caption: potongan rekaman video amatir, saat jenazah Liman nelayan Camplong dievakuasi dari kapal ke rumah duka, (dok. Harry, Rega Media).

Peristiwa

Nelayan Sampang Meninggal Saat Melaut

Selasa, 30 Des 2025 - 14:46 WIB

Caption: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dr.Saifuddin, (dok. Kurdi, Rega Media).

Daerah

Empat Puskesmas di Pamekasan Temukan Suspek Chikungunya

Selasa, 30 Des 2025 - 10:39 WIB

Caption: Kapolres Sampang AKBP Hartono ungkap kasus kriminalitas selama tahun 2025 yang mendominasi, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Hukum&Kriminal

Curanmor Mendominasi Kriminalitas di Sampang

Selasa, 30 Des 2025 - 08:59 WIB