Bangkalan || Rega Media News
Berkenaan dengan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2021, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) membuka pendaftaran akun LTMPT Negeri sejak 4 Januari 2021. Para calon mahasiswa dapat melakukan registrasi akun LTMPT hingga 1 februari 2021.
Akun LTMPT dibutuhkan untuk mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) dan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh sekolah. Registrasi akun LTMPT ditujukan untuk sekolah yang belum punya akun dan calon peserta SNMPTN yang eligible.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Registrasi akun tersebut merupakan prasyaratan untuk pengisian PDSS, pendaftaran SNMPTN dan pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).
“Kami berharap agar sekolah mendaftarkan siswa-siswinya yang eligible untuk didaftarkan melalui jalur SNMPTN,” ujar Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr.Drs.Ec.H. Muh. Syarif melalui Humas UTM, Ir. Taufiqurahman Hasbullah, M.kes.
Menurutnya, sekolah dapat mendaftarkan siswa-siswi yang eligible, apabila Sekolah tersebut mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasiona (NPSN). SMA/MA/SMK dapat mendaftarkan siswa-siswinya apabila sekolah tersebut memiliki NPSN.
“Sekolah terakreditasi A dapat mendaftarkan siswa/siswi yang eligible 40% dari total siswa, sekolah berakreditasi B, dapat mendaftarkan siswa-siswi terbaik di sekolahnya sebanyak 25% dari total siswa-siswinya,” jelas Muh. Syarif.
Sedangkan sekolah berakreditasi C, imbuh Muh. Syarif, dapat mendaftarkan siswa-siswinya sebanyak 5% dari keseluruhan siswa-siswinya. Pihaknya juga meminta kepala sekolah agar mencermati jadwal dan tahapan proses seleksi SNMPTN.
Penerimaan mahasiswa baru tahun 2021 jalur SNMPTN berdasarkan nilai akademik, dan prestasi lainya. Oleh karena itu, semua sekolah di wajibkan registrasi akun, karena setiap sekolah yang registrasi di catat oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi.
“Selain itu, kami juga berharap sekolah selektif dalam merekomendasikan siswa-siswinya untuk didaftarkan SNMPTN, karena kebijakan rekomendasi sepenuhnya berada di sekolah,” pungkasnya. (sfn/sms)
