Gorontalo || Rega Media News
Pengelolaan pariwisata di Kabupaten Gorontalo, tetap memperhatikan protokol kesehatan, dan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo, Syamsul Baharudin mengatakan terkait perkembangan pengelolaan pariwisata sendiri, Menteri Pariwisata telah menegaskan untuk selalu mengetatkan aturan protokol kesehatan.
“Sudah ada penegasan dari Menteri Pariwisata, untuk melakukan protokol kesehatan ketat. Jadi semua pengunjung harus pakai masker, di cek suhu tubuh, terus jaga jarak saat di lokasi wisata,” tuturnya saat ditemui di ruang Kepala Dinas Gorontalo, Kamis (19/08/2021).
Diungkapkannya, di masa pandemi Covid-19 ini, pengelolaan pariwisata di Kabupaten Gorontalo, telah melewati beberapa pemberlakuan aturan, dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19, mulai dari penutupan objek wisata hingga pembatasan pengunjung.
“Objek wisata kan tadinya tutup, kemudian dibatasi karena PPKM darurat, terus PPKM level 4 jumlah pengunjung dibatasi hanya 25%, sekarang level 3 jumlah pengunjung dibatasi hanya 50%, tetapi tetap jaga jarak. Jadi kita ikuti itu, karena kita juga mau semua pengunjung sehat,” ungkap Syamsul.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembatasan jumlah pengunjung ini, berdampak pada target pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gorontalo, khususnya dari sektor pengelolaan pariwisata Pentadio Resort.
“Kan di sini jumlah pengunjung kita ini, kalo di Pentadio Resort itu kalau di tempat terbuka tidak terlalu berdampak, tapi kalau sudah masuk ke kolam renang itu kan kapasitasnya 200 orang, jadi pengunjungnya dibatasi hanya 100 orang, kalau 25% hanya 50 orang. Jadi mempengaruhi target PAD. Tapi kita mendingan sehat, daripada target dipenuhi tapi sakit,” jelasnya.
Diterangkannya, untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap target pencapaian PAD, pihaknya menerapkan konsep wisata sehat, dan melakukan upaya pencegahan, objek wisata aman dari penularan Covid-19.
“Triknya, ya kita melakukan wisata sehat. Wisata sehat itu, nantinya kita sampaikan bahwa objek wisata kita aman dari Covid. Terutama, pengelolanya yang harus sehat dari Covid. Supaya orang mau datang, kan sekarang orang juga takut untuk berkunjung ke objek wisata, makanya pengelolanya itu sudah divaksin semua,” terang Syamsul.
Ia mengatakan, dalam pengelolaan pariwisata, pihaknya juga memprioritaskan objek wisata terbuka, seperti wisata alam. Khusus objek wisata tertutup, hanya dibuka untuk kegiatan-kegiatan tertentu saja.
“Di Kabupaten Gorontalo ini kan rata-rata objek wisatanya, wisata alam kan, jadi tinggal protokol kesehatannya saja yang kita patuhi. Cuman memang jumlah pengunjung saat ini tidak seperti di masa sebelum pandemi, berukurang karena dibatasi,” kata Syamsul.