Jakarta || Rega Media News
Partai Amanat Nasional (PAN) disebut telah masuk dalam jajaran partai koalisi pemerintahan Joko Widodo dan turut serta diundang dalam pertemuan dengan Presiden di Istana Negara, Rabu (25/8/21).
Bergabungnya PAN dalam koalisi pendukung pemerintah, ditandai dengan kehadiran Zulkifli Hasan Ketua Umum dan Eddy Soeparno Sekjen PAN, dalam pertemuan pimpinan parpol dengan Presiden Joko Widodo.
Johnny Gerard Plate Sekretaris Jenderal Partai NasDem mengatakan, PAN adalah sahabat baru dalam Koalisi Indonesia Maju.
Menurut Johnny, Presiden dan para pimpinan partai koalisi pendukung pemerintah berharap bergabungnya PAN memperkuat serta memperkaya gagasan dalam sisa masa kerja pemerintahan periode 2019-2024.
Johnny Plate menegaskan, dalam pertemuan itu tidak ada pembicaraan terkait rencana pergantian menteri (reshuffle) dalam Kabinet Indonesia Maju.
“Pak Zulkifli Hasan tadi menyampaikan terima kasih karena PAN diajak serta dalam rapat (koalisi), dan menyampaikan pandangannya. Tentu sebagai sahabat baru dalam koalisi, Pak Zulkifli menyampaikan pandangannya, apalagi beliau mantan Ketua MPR RI, jadi kental dengan perspektif demokrasi musyawarah yang cocok untuk Indonesia,” ucapnya usai pertemuan, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Lebih lanjut, Sekjen Partai NasDem menjelaskan, ada lima fokus pembicaraan dalam pertemuan Presiden dengan pimpinan parpol koalisi.
Antara lain, perkembangan dan evaluasi penanganan pandemi Covid-19, perekonomian nasional, strategi ekonomi dan bisnis, tentang ketatanegaraan, dan mengenai Ibu Kota Negara baru.
Selain Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno, dalam pertemuan tertutup itu ada Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto Sekjen, dan Olly Dondokambey Bendahara Umum PDI Perjuangan.
Kemudian, Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar dan Paulus Lodewijk Sekjen Golkar, Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra dan Ahmad Muzani Sekjen, Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB dan Hasanuddin Wahid Sekjen PKB.