Daerah  

Pengamen dan Badut Berkeliaran di Sampang

Caption: terlihat seorang remaja mengamen di lampu traffic light di Sampang.

Sampang || Rega Media News

Maraknya pengamen dan manusia boneka/badut yang kerap beroperasi di sejumlah lampu traffic light, di wilayah kota Sampang, Madura, akan menjadi PR Satpol PP setempat.

Kendati demikian, Satpol PP Sampang mengklaim jika sebelumnya telah kerap kali melakukan razia terhadap para pengamen dan manusia boneka/badut tersebut.

“Sudah sering kita tertibkan pengamen dan manusia boneka atau badut, semakin banyak di titik-titik lampu traffic light,” ujar Kasatpol PP Sampang, Suryanto, Rabu (01/12/21).

Setelah ditertibkan dan dimintai keterangan, ungkap Suryanto, mereka terpaksa menjadi pengamen dan manusi boneka, karena permasalahan kondisi ekonomi.

“Ada yang ngaku karena terlilit hutang. Jadi, mereka memilih jalan alternatif dimasa pandemi ini, dengan menjadi pengamen dan manusi boneka,” ungkapnya.

Mirisnya, kata Suryanto, rata-rata mereka yang paling banyak menjadi pengamen dan manusi boneka adalah warga Sampang sendiri. Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan razia.

“Ketika di razia kita berikan pembinaan. Kami harap adanya penertiban pengamen dan manusia badut bisa memahami, perbuatan mereka menggangu ketertiban dan tatanan kota,” tandasnya.

Menurut Suryanto, menjadi pengamen dan manusia boneka/badut bukanlah jalan keluar yang bagus, karena mereka bisa mencari pekerjaan lain untuk menyambung hidupnya.

“Kami akan terus razia secara rutin, agar hal ini tidak terjadi lagi. Kami berharap semua pihak ikut mengawasi mereka, agar di Sampang tidak ada lagi pengamen, badut dan pengemis,” pungkasnya.