Bangkalan || Rega Media News
Anggota Komisi D DPRD Bangkalan bersama Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasana sekolah dasar Dinas Pendidikan Bangkalan langsung meninjau ambruknya Gedung SDN Tlagah 1 di Desa Tlagah, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jumat, (03/12/21).
Ketua Komisi D, Nurhasan menuturkan, kondisi gedung SDN Tlagah 1 memang terlihat memperihatinkan. Ia mengatakan, gedung tersebut merupakan bangunan tahun 1980-an, yang di pakai hingga saat ini. Padahal, menurut Nurhasan kondisinya sudah memang tidak layak.
Dilanjutkan Nurhasan, penyebab ambruknya satu unit gedung yang terdiri dari tiga kelas itu karena wilayah Tlagah se malam diguyur hujan lebat di sertai angin sejak pukul 19.00 hingga 21.30 WIB.
“Iya saya sudah dari lokasi, hasil pantauan memang kondisinya sangat memperihatinkan,” kata Nurhasan.
Nurhasan juga mengatakan, meski kondisi gedung ambruk, kegiatan belajar mengajar di SDN Tlagah 1 di minta harus tetap berjalan jangan sampai terhambat. Oleh sebab itu, pihaknya mengatakan, kesepakatan sementara Forum Pimpinan Kecamatan Galis beserta tokoh setempat menggunakan rumah warga sekitar.
“Tadi tokoh masyarakat ustaz Junaidi berkenan pekarangan rumahnya dibuat untuk PBM adik-adik kita,” ujarnya.
Sementara mengenai bangunan yang ambruk, Nurhasan menyatakan akan menyampaikan kepada Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron.
Sebab, jika menunggu Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 di pastikan sudah tak bisa dilakukan karena APBD 2022 telah rampung dibahas.
“Kami berharap tahun ini bisa direnov, dan yang terpenting jangan sampe proses belajar mengajar terhenti dalam kondisi apapun. Terkait gedung ini, saya akan sampaikan ke Pak Bupati karena biasanya Pak Bupati selalu memiliki terobosan ketika ada bencana seperti ini, tetap kami perjuangkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan, Dewi Ega mengaku hasil tinjauannya sudah menyepakati bersama seluruh pihak bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berlanjut.
“Bersama ketua komisi D, muspika kecamatan Galis, dan tokoh setempat, Bahwa proses belajar mengajar tidak boleh berhenti, harus tetap berlanjut,” ujarnya.
Komite setempat, kata Dewi, bersedia rumahnya dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar untuk menampung siswa yang kelasnya roboh.
Sedangkan perbaikan gedung tersebut, menurutnya, belum bisa memastikan perbaikan. Namun, ia mengaku akan melaporkan terlebih dulu terhadap Kepala dinas dan Bupati Bangkalan.
“Diusahakan, tapi menunggu petunjuk dari pimpinan,” pungkasnya.