Daerah  

Gubernur Jatim Diminta Segera Wujudkan Mega Proyek IISP di Madura

Caption: ilustrasi.

Bangkalan || Rega Media News

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansah di dorong segera mewujudkan rencana mega proyek Indonesian Islamic Science Park (IISP) yang berlokasi di Kabupaten Bangkalan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu sisi Madura. Hal itu disampaikan Peneliti Senior Surabaya Survey Center, Surokim Abdus Salam.

Menurutnya, secara geopolitik gubernur Jatim menginginkan IISP menjadi sebuah komplek yang dapat menyajikan kebutuhan lokus wisata, pusat perkembangan ekonomi syariah dunia, dan sentra pengembangan Islam moderat bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

Wacana itu menurutnya adalah keputusan tepat bagi Gubernur Jawa Timur dalam menempatkan kebijakan untuk kepentingan nasioanl pada proyek Indonesian Islamic Science Park. Pelaksanaan mega proyek tersebut harus segera di wujudkan sebagai bentuk legacy Gubernur Jawa Timur.

Apalagi menurutnya, pemilihan kepala daerah 2024 sudah mendekati. Sehingga pejabat yang berkomitmen ataupun memiliki janji harus bertindak cepat, terukur dan terealisasi. Karena apabila kebutuhan lokus wisata IISP tidak terlaksana maka gubernur Jawa Timur akan menghadapi tantangan berat pada Pilkada 2024.

“Kontestasi kepala daerah 2024 tak akan lama lagi. Kepala daerah incumbent memiliki tantangan yang jelas tidak mudah dalam kontestasi mendatang. Bagaimanapun kepemimpinan Jawa Timur butuh legacy yang mudah diingat masyarakat,” ujar Surokim.

Pria yang juga menjabat Dekan FISIB UTM itu menjelaskan, legacy berdimensi tecno populisme penting untuk diwujudkan sebagai salah satu bentuk peninggalan material mercusuar yang bisa dengan mudah diingat oleh masyarakat. Salah satu yang bisa didorong adalah dengan merealisasikan terwujudnya islamic science park di Madura.

“Jika ini bisa diwujudkan maka akan memiliki dampak kuat tidak saja secara simbolik, tetapi juga faktual bagi peningkatan elektabilitas bu Gubernur. Apalagi seingat saya itu juga termasuk program yang dijanjikan bu gubernur,”ucapnya.

Sebagaimana disebutkan oleh Gubernur Jawa Timur terhadap 15 ulama yang tergabung dalam Badan Silaturahmi Ulama dan Pesantren Madura (Basra) di Grahadi Surabaya, Selasa (28/01) lalu, bahwa Rencana pembangunan Indonesia Islamic Science Park diproyeksikan akan menempati lahan seluas 101 hektare, sementara lahan yang sudah tersedia 60 hektare dikelola oleh Badan Pengembangan Wilayah Suramadu.

Dihadapan para ulama Madura waktu itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan Program Pembangunan Indonesia Islamic Science Park diyakini mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya yang tinggal di pulau Madura. Oleh karena itu, Surokim mendorong pemerintah provinsi Jawa Timur segera menggarap mega proyek IISP disisa jabatan Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebagai legacy.

“Legacy itu jelas akan lebih mudah diingat, apalagi jika dibangun di area pintu gerbang Suramadu dan terhubung serta terkoneksi dengan kompleks area pesarean syaichona cholil sebagai salah satu destinasi pusat wisata religi Madura. Saya pikir itu akan punya efek signifikan bagi pembentukan simbolik power bu gubernur dan potensial mematik dukungan arus bawah dan para kiai sehingga bisa menjadi modal kuat untuk kontestasi 2024. Siapa saja yang masuk dan keluar kawasan Madura akan selalu ingat jika ada IISP hasil Gubernur Jatim” terangnya.

Sebagaimana diketahui, keberadaan IISP ini bisa menjadi sarana memelihara dan simbol religiusitas masyarakat Madura dan juga menjadi bentuk pengakuan akan pentingnya Madura sebagai salah satu pusat peradaban islam di Jawa.

“ISP jelas akan punya efek multidimensi tidak saja bagi pengembangan kultur masyarakat Madura yang relegius, tetapi juga bisa mematik tumbuhnya pembangunan ekonomi masyarakat Madura, seperti ekonomi syariah, pusat halal, dan edukasi islam. Saya pikir itu akan punya impact multidimensi tidak saja ekonomi, tetapi juga sosial, politik, pendidikan dan budaya masyarakat Madura. Selama ini pembangunan Madura mungkin dianggap kurang visioner dan progresif. Jadi dengan mewujudkan ISP ini bu Gubernur akan bisa mematik semangat masyarakat Madura didalam membangun lebih progresif dan akseleratif. Saya pikir ISP sangat strategis dan memiliki daya impact cukup kuat di 2024.” Tandasnya.

Sejauh ini perkembangan pembangunan IISP menurut Surokim masih belum signifikan sehingga perlu dukungan publik. Padahal menurutnya, IISP ini proyek strategis jadi pemerintah daerah, provinsi dan pusat harus serius untuk merealisasikannya.

“Karena IISP ini akan menjadi symbol peradaban Indonesia dan simbol kultural masyarakat madura yang relegius jadi masyarakat madura pasti sangat mendukung dan akan merasa memiliki,” pungkasnya.