Gorontalo || Rega Media News
Proyek pekerjaan jalan dan drainase di Desa Tolongio, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), menuai protes dari warga lantaran diduga berdampak banjir bagi rumah warga, yang berada di sekitaran pengerjaan proyek.
Menurut informasi yang diterima regamedianews.com, banjir di sekitaran tempat pengerjaan proyek itu, diakibatkan oleh peninggian jalan dan drainase yang dinilai terlalu kecil menampung aliran air. Akibatnya, beberapa rumah di sekitaran drainase tersebut pada 31 Deseber 2021 yang lalu, terendam banjir.
Padahal menurut warga, dulu sebelum pengerjaan proyek yang mulai dikerjakan sekitar 3 bulan yang lalu itu, air yang meluber akibat intensitas hujan, hanya dapat menggenangi halaman rumah warga saja. Namun, setelah pengerjaan proyek itu, air sampai masuk dan merendam rumah mereka.
Ketua Badan Permuyawaratan Desa (BPD) Tolongio, Yusrin Bunuiyo, kepada regamedianews.com mengatakan, pekerjaan jalan di desanya itu, hingga kini masih dihentikan.
“Karena adanya protes dari warga sekitar, yang menyampaikan dampak dari peninggian jalan tersebut, mepercepat banjir masuk ke dalam rumah-rumah warga. Karena yang dulunya air sering menggenangi jalan, kini sudah selalu menggenangi rumah-ramuah warga,” kata Yusrin, lewat keterangan tertulisnya yang dikirimkan kepada regamedianews.com, Selasa (04/01/2022).
Ia menegaskan, memang benar tujuan peninggian jalan itu, agar jalan di Desa Tolongio tidak selalu digenangi air lagi. Tapi ini malah dampaknya sudah ke lingkungan, serta rumah- rumah warga menjadi korban banjir.
“Harusnya, pembangunan atau perbaikan jalan itu memikirkan amdal juga. Apakah jalan ini membantu aliran air dan penyerapan air atau tidak?, apakah peningian jalan ini bisa mengakibatkan banjir di rumah-rumah sekitar atau tidak?. Kan hal-hal yang seperti itu, yang harus dipikirkan juga sebelum melaksanakan perbaikan jalan,” tegasnya.
Ditambahkannya, sebelum pekerjaan proyek itu dilanjutkan, warga Desa Tolongio sangat berharap kepada pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, Balai Jalan, dan Pemerintah Daerah, bisa duduk bersama dengan warga masyrakat Desa Tolongio, untuk mencari solusi.
“Kami harap mereka memikirkan nasib kami yang selalu terkena banjir, akibat jalan yang sudah ditinggikan dan drainase terlalu kecil, serta telah tertimbun dengan sedimentasi. Kami hanya butuh solusi dari Pemerintah Daerah, agar banjir tidak selalu terjadi di Desa Tolongio,” tutupnya.