Tulisan: Calon Ketua PKC Kalimantan Selatan, Hizhatul Istiqamah.
Pada pertengahan 2019 pak Jokowi Presiden Indonesia menyampaikan, bahwa Ibukota Negara Indonesia akan dipindahkan ke pulau Kalimantan. Lokasi Ibukota Negara baru yang dipilih yaitu Kalimantan Timur, lebih tepatnya di Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Negara, yang nantinya dijadikan ibukota baru.
Gagasan untuk melakukan pemindahan ibu kota negara ini bukan lah tanpa alasan, bahkan sebenarnya ide pemindahan ibu kota baru pernah disampaikan pada presiden Soekarno pada tahun 1957, yang menggagas pemindahan ibukota baru di Palangkaraya.
Pada masa pemeritahan presiden Jokowidodo pemindahan ibukota negara ini mulai di realisasikan dengan Rancangan Undang – Undang Ibukota Negara (RUU IKN) yang telah disahkan oleh DPR menjadi Undang – Undang (UU) melalui rapat paripurna pada tanggal 18 Januari 2022.
Undang – Undang ini tentunya akan dijadikan landasan hukum, untuk memulai pembangunan infrastruktur dan berbagai fasilitas Ibukota Negar. Terus bagaimana Kalimantan Selatan Terkait Ibukota Negara baru ?. Ibukota negara baru diharapkan membawa pembaharuan serta perubahan – perubahan baik pada sektor pembangunan, ekonomi dan lain-lain.
Kalimantan Selatan merupakan salah satu penyangga Ibukota baru karena lokasinya berdekatan dengan Panajam Paser Utara, Kalimantan Utara, dan ini akan menjadikan Kalimantan Selatan, sebagai provinsi yang bersebelahan dengan Ibukota Negara Indonesia nantinya.
Hal ini tentunya ada sisi positif dan negatifnya, sisi positifnya adalah pada sektor pembanguan, banyaknya pembangunan infrastruktur serta fasilitas yang dapat dimanfaatkan warga Kalimantan Selatan, serta jalan – jalan akan diperlebar.
Bahkan akan ada pembangunan jalan tol yang dapat memudahkan masyarakat, dan Kalimantan Selatan menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah Indonesia mengenai pembangunan, karena lokasinya bersebelahan dengan Ibukota Negara nantinya.
Dari segi ekonomi juga hal ini sangat menguntungkan karena dapat meningkatkan dari sektor kebutuhan, pangan dan papan, bahkan dapat membuka lapangan kerja baru untuk membangun infrastruktur di Kalimantan Selatan. Hal – hal ini tentunya dapat membuat perubahan yang baik untuk warga masyarakat Kalimantan Selatan.
Dengan pembangunan – pembangunan di Kalimantan Selatan sebagai penyangga Ibukota Negara, akan terjadinya pengurangan lahan di Kalimantan Selatan, dikarenakan pembangunan serta perluasan jalan menuju Ibukota Negara yang nantinya di Kalimantan Selatan, maka dari itu pemerintah harus memperhatikan nilai alih fungsi lahan, agar terciptanya keseimbangan antara lahan pertanian, lahan pembangunan dan lahan untuk Masyarakat.
Pada sektor pertanian Kalimantan Selatan hampir setiap tahun mengalami surplus pada komoditas beras, jagung serta hortikultura, hal ini merupakan salah satu kesiapan Kalimantan Selatan sebagai pemasok dari sektor pertanian untuk Ibukota Negara baru Kalimantan Timur.
Lumbung – lumbung yang akan disiapkan sebagai pemasok ke Ibukota Negara baru yaitu daerah Hulu Sungai pemasok Padi, Jagung dan Holtikultura. Kemudian pemasok utama padi ada pada daerah Kabupaten Batola, Tanah Laut dan Banjar.
Hal ini menunjukkan kesiapan Kalimantan Selatan nantinya sebagai penyangga Ibukota Negara baru, hal ini juga sangat menguntungkan bagi petani – petani di daerah Kalimantan Selatan, karena dapat meningkatkan penjual dari hasil pertanian di Kalimantan Selatan, dan indeks kesejahteraan petani tentu saja akan menjadi lebih meningkat dibandingkan sebelum adanya Ibukota Negara baru di Kalimantan Timur.
Maka dari itu perlu rasanya kita selalu mengawal serta selalu bersinergi untuk mensuport segala sektor untuk menunjang kesiapan Kalimantan Selatan sebagai penyangga Ibukota Negara baru, PMII Kalimantan Selatan harus mengambil peran dalam mengawal pemerintah Kalimantan Selatan serta mensuport untuk segala sektor – sektor yang menentukan kesiapan Kalimantan Selatan sebagai penyangga Ibukota Negara baru.
Kader – kader PMII harus berperan aktif di setiap bidang keahliannya masing – masing, guna bersama – sama saling bersinergi dengan pemerintah daerah, serta provinsi untuk menata peradaban di segala sektor yang dibutuhkan, karena sudah seharusnya kita sebagai pemuda Kalimantan Selatan penerus masa depan, harus menyiapkan diri untuk dapat memasuki kedalam sektor – sektor yang dibutuhkan.
Melalui pemindahan ibukota negara ini kita harapkan melahirkan hal-hal baru yang membawa arah Indonesia menjadi lebih baik pada umumnya dan masyarakat Kalimantan Selatan pada khususnya. Hari ini kita dihadapkan pada era digitalisasi yang mana menjadi tantangan baru bagi para pemuda untuk bisa melek teknologi karena hari ini hampir segala aktifitas dilakukan berbasis digital.
Maka dari itu sudah sepatutnya generasi-generasi muda mengasah kemampuan diri beradaptasi dengan kondisi hari ini, guna mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi, dan kita harus menyiapkan pemuda – pemuda Kalimantan Selatan yang memiliki skill maupun karya, untuk menyambut nantinya jika pembangunan Ibukota Negara mulai dijalankan. Jangan sampai masyarakat serta pemuda – pemudi Kalimantan Selatan hanya jadi penikmat atau konsumen di rumah mereka sendiri.
Hal ini juga merupakan suatu yang penting bagi kita sebagai pemuda Kalimantan Selatan untuk bersama – sama menyiapkan diri kita untuk menghadapi segala perubahan yang nantinya terjadi, jika Kalimantan Selatan sudah menjadi salah satu penyangga Ibukota Negara, karena takutnya dengan hadirnya Ibukota Negara baru di tetangga provinsi indeks pengangguran Kalimantan Selatan dan indeks ekonomi Kalimantan Selatan menurun.
Ungkapan “pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa depan” cocok dijadikan acuan bahwa keadaan pemuda hari ini adalah gambaran masa depan suatu negara. Peran pemuda dalam menyambut ibukota negara baru sangatlah penting. Generasi muda harus turut serta mengawal proses pembangunan ibukota negara ini.
Salah satu aspek penting dalam proses pemindahan ibukota negara justru adalah pembangunan manusianya. Kita sebagai generasi muda tentunya harus mempersiapkan diri menggali potensi -potensi guna menjadi SDM yang benar-benar siap menyambut ibukota negara baru.
Pemerintah serta stakeholder terkait harus saling bersinergi untuk bersama – sama menyiapkan pemuda – pemuda yang unggul dan memliki keahlian pada bidangnya masing – masing, maka dari itu PMII Kalimantan Selatan selalu berupaya melakukan monitoring ke setiap cabang nantinya untuk menggenjot pengkaderan dan pelatihan soft skill yang di butuhkan kader – kader PMII se Kalimantan Selatan, guna menyiapkan kader – kader pmii sebagai agen perubahan untuk Kalimantan Selatan dimasa depan.
Kalimantan Selatan adalah salah satu daerah penyangga Ibukota negara baru. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 4,1juta jiwa yang mana 70,45% adalah kelompok usia produktif. Tentunya, sangat potensial bagi para pemuda Kalimantan Selatan sebagai penunjang keberhasilan Ibu Kota negara asalkan dipersiapkan dari sekarang SDM2 yang unggul. Jangan sampai ketika Pembangunan selesai tetapi kita sebagai penduduk lokal malah tersingkir karena ketidaksiapan SDMnya.
Ada ke khawatiran jika tidak mulai hari ini PMII menyiapkan kader – kadernya untuk menjadi penyongsong peradaban di Kalimantan Selatan, yaitu akan mudah tergerus zaman dan lebih parahnya kader – kader PMII Kalimantan Selatan, tidak dapat mengambil bagian dari perkembangan zaman ketikan nantinya Kalimantan Selatan menjadi penyangga Ibukota Negara baru.
Maka dari itu Sahabat Hizhatul Istiqamah berikhtiar dengan mencalonkan dirinya menjadi Ketua PKC PMII Kalimantan Selatan, guna mengupayakan untuk menyiapkan kedepannya kader – kader PMII Kalimantan Selatan siap.