Sampang || Rega Media News
Selama Operasi Zebra Semeru yang dilaksanakan dua pekan, mulai dari tanggal 03 Oktober hingga 16 Oktober 2022, Satlantas Polres Sampang, Madura, Jawa Timur, memperoleh 20.813 pelanggaran lalu lintas.
Data yang diterima regamedianews.com, dari puluhan ribu pelanggaran tersebut terdiri dari jenis kendaraan roda empat (R4), berupa angkutan umum dan kendaraan roda dua (R2) sepeda motor.
“Kendaraan yang melakukan pelanggaran lalu lintas, diberi tindakan teguran simpatik, e-Tilang (mobil incar, red) dan tilang konvensional,” terang Kasat Lantas Polres Sampang AKP Alimuddin Nasution, melalui Kanit Gakkum Satlantas Iptu Eko Puji Waluyo, Jum’at (21/10/2022).
Saat giat operasi zebra, petugas melakukan pemantauan terhadap kendaraan secara langsung, atau tatap muka dengan pengendara diduga melanggar tata tertib berkendara, dan melalui mobil incar yang digunakan untuk penilangan secara elektronik.
“Angka pelanggaran yang berhasil dilakukan rekapitulasi terhadap kendaraan, baik dari tilang dan teguran simpati tertulis mencapai 20.813 kendaraan bermotor,” terang Eko kepada regamedianews.com.
Untuk rincian jumlah kendaraan yang tercatat melanggar tata tertib lalu lintas, dan mendapatkan tindakan tilang melalui mobil incar, mencapai 13 kendaraan bermotor.
“Sedangkan untuk tindakan tilang konvensional atau manual yang langsung tatap muka, dengan pengguna jalan ada 93 kendaraan bermotor,” jelas eks Kasi Humas Polres Sampang ini.
Eko menjelaskan, sat operasi zebra berlangsung, pihaknya melakukan kegiatan patroli menggunakan mobil incar maupun mobil patroli yang menyebar di 14 Kecamatan se Kabupaten Sampang.
“Untuk tindakan tilang konvensional, mayoritas pelanggaran kasat mata dan pelanggaran lalu lintas yang dapat mengakibatkan fatalitas terhadap kendaraan lain dan kecelakaan,” jelasnya.
Selain pelanggaran kendaraan berlalu lintas, Eko menyebutkan, peristiwa kecelakaan pada operasi zebra semeru 2022 menimpa enam kendaraan tanpa korban meninggal dunia.
“Sedangan kecelakaan kendaraan pada Operasi Zebra Semeru 2022, melibatkan 12 kendaraan bermotor dan satu korban meninggal dunia,” ungkapnya.
Secara pantauan, tingkat mobilitas kendaraan di wilayah Sampang terus meningkat, dan pengendara yang mengalami kecelakaan lalu lintas, mayoritas 60%, melibatkan usia pelajar.
“Sedangkan angka kecelakaan menurun. Kategori korban meninggal dunia turun 100%, dan kejadian kecelakaan turun 50%. Bahkan saat operasi zebra, tidak ada yang melakukan aksi balap liar,” pungkasnya.