Sampang,- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sampang, Madura, Jawa Timur, mendapatkan sorotan tajam. Pasalnya, dalam penentuan kelulusan tenaga add hoc ditingkat desa, yakni Panitia Pemungutan Suara (PPS) diduga main mata.
Hal itu diutarakan pria berinisial SB (29 th) salah satu peserta PPS asal Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, yang memiliki nilai tertinggi saat tes tulis.
SB mengatakan, dirinya kaget saat membaca Surat KPU Sampang dengan nomor Pengumuman : 47/PP.04.1-Pu/3527/2023, tentang Penetapan Hasil Seleksi Calon Anggota Panitia Pemungutan Suara Untuk Pemilihan Umum 2024.
“Saya yakin ini ada permainan, sehingga nilai ujian sudah tidak jadi dasar untuk bisa lolos,” ujarnya, Minggu (22/01/2023).
Dirinya menambahkan, menurutnya seharusnya KPUD Sampang dalam mengambil keputusan melihat nilai tertinggi pada tes tulis, untuk dijadikan bahan pertimbangan.
“Percuma dong ada tes tulis dan tes wawancara, kalau hasilnya seperti itu, yang nilai kecil lolos yang tinggi jadi anjlok, kan aneh,” terangnya.
Sementara hingga berita ini diterbitkan, Addy Imansyah Ketua KPUD Sampang memilih bungkam saat dikonfirmasi.
Bahkan, komisioner dua periode tersebut tidak merespon panggilan dan hanya membaca pesan singkat yang dikirim melalui WhatsApp.