Bangkalan,- Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menerima kunjungan kerja Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP DPR RI), di lantai 10 Gedung Rektorat Aula Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, Rabu (14/06/2023).
Kunjungan tersebut di pimpin langsung Ketua Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana (Demokrat). Wakil ketua Gilang Dhiela Farares (PDIP). Mulan Jamela (Gerindra) Arzeti Bilbin (PKB) Linda Megawati (PDIP) Didi Irawadi Syamsuddin (Demokrat) dan H.Hasani Bin Zubaer (Demokrat).
Dalam kesempatan tersebut, Civitas Akademika Universitas Trunojoyo Madura menyampaikan berbagai aspirasi, baik aspirasi kebutuhan pengembangan UTM, hingga aspirasi potensi lokal dan aspirasi isu nasional.
Rektor UTM, Dr Safi mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan berbagai aspirasi kepada Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI. Salah satu aspirasinya yakni meminta presiden merubah peraturan pemerintah (PP) nomor 43 tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Menurutnya, BKSAP adalah jembatan untuk menyelesaikan problematika perguruan tinggi hingga persoalan Madura, mengingat para anggota BKSAP adalah gabungan dari bebagai partai politik di DPR RI.
UTM membutuhkan sentuhan sarana prasarana kampus karena masih terbatas, serta penambahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah. Pasalnya, mahasiswa yang daftar melalui KIP mencapai 4.400 mahasiswa dan hanya ada 375 kuota, sementara mahasiswa UTM dari golongan ekonomi lemah.
“Total mahasiswa UTM saat ini mencapai 21 ribu orang, dan datang dari 34 provinsi dari Sabang-Maurauke, bahkan dari Indonesia Timur seperti Papua. Paling banyak dari Madura sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Keislaman (FKIS) UTM, Shofiyun Nahidloh menyampaikan, terkait buruh migran Madura, buruh migran kelompok yang rentan dari berbagai bentuk eksploitasi, sehingga tidak cukup hanya disentuh dengan regulasi, tidak cukup hanya dengan memberikan perlindungan hukum.
Akan tetapi sentuhan potensi alam Madura perlu mendapatkan perhatian khusus, karena Madura kaya akan potensi alamnya, dengan memaksimalkan potensi alam Madura, akan dapat meminimalisir buruh migran berangkat keluar negeri.
“Madura memiliki basis pekerja migran akibat tuntutan ekonomi, maka perlu mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah agar dapat perlindungan secara profesional,” tuturnya.
Ia meminta BKSAP dapat mencarikan solusi, “Wakil rakyat bisa memperjuangkannya, terkait peningkatan ekonomi melalui potensi lokal Madura mulai sektor wisata ataupun potensi ekonomi lainnya,” tuturnya.
Sedangkan, Dekan Ekonomi dan Bisnis UTM, Sutikno, berharap kepada anggota BKSAP yang hadir dapat memperjuangkan Madura masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halal. Sebab, Madura memiliki potensi ekonomi yang besar mulai dari garam karena menyuplai 60 persen dari kebutuhan nasional, rumput laut hampir 80 persen dari Madura, hingga potensi migas.
Kata Sutikno, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) UTM siap ambil bagian dan mendorong percepatan peningkatan ekonomi Madura, “FEB UTM upaya mendorong pembangunan ekonomi inklusif” atau Kawasan Ekonomi Khusus Halal Madura,” tegasnya.
Merespon hal itu semua, Putu Supadma Rudana Ketua Delegasi, berjanji untuk membantu, serta menjembatani UTM dan Madura sesuai tugas dan fungsi BKSAP, akan mengkomunikasikan kepada pihak pihak terkait.
Putu mengatakan, karena tupoksi BKSAP adalah ikut menyuarakan dan mengaungkan potensi daerah, serta melakukan diplomasi berbagai pihak selain mendengarkan dan menyerap aspirasi potensi yang di miliki di daerah.
Oleh karena itu, kehadiran BKSAP memastikan pemerintah pusat agar hadir ke Madura dan UTM, selain itu akan menyuarakan di Komisi dan lintas Fraksi DPR RI. “Hanya DPR RI tidak dapat mengeksekusi, hal itu tugasnya di Eksekutif,” ucapnya.
Senada apa yang di sampaikan oleh H. Hasani Zuber anggota DPR RI dari Partai Demokrat Dapil Madura, akan memperjuangkan bersama mulai dari pendidikan, pengembangan potensi lokal Madura.
“Khususnya di Partai Demokrat akan memperjuangkan menjadi aspirasi, dan ini akan berkelanjutan, dan tidak cukup disini saja, sehingga dapat terselesaikan bersama,” pungkasnya.