Sampang,- Insiden dugaan penganiayaan yang dialami dr. Beni Irawan Kepala Puskesmas Robatal, saat audiensi di aula kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berujung dilaporkan ke polisi, Selasa (11/07/2023) sore.
Atas insiden dugaan kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum tersebut, korban (dr. Beni) harus mendapat perawatan di UGD RSUD dr.Mohammad Zyn Sampang.
Terkait laporan itu, juga dibenarkan Kanit V Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sampang, Aiptu Riza Purnomo Hadi.
“Dugaan penganiayaan itu resmi dilaporkan oleh korban kemarin, Selasa (11/07) sore, sekitar pukul 15:00 wib. Kebetulan yang menerima laporan Unit V,” terang Riza kepada awak media, Kamis (13/07) pagi.
Riza menambahkan, korban menyerahkan beberapa kelengkapan seperti rekaman video, saat membuat laporan polisi.
“Kami kemarin hanya sebatas menerima laporan, untuk tindak lanjut siapa yang menangani perkara dugaan penganiayaan itu, masih menunggu rekom Kasat Reskrim,” pungkas Riza.
Sementara, menanggapi insiden tersebut, Zainullah ketua Aliansi Pemuda Reformasi mengatakan, tidak membenarkan insiden pemukulan yang dilakukan anggotanya saat audensi.
Namun, imbuh Zainullah, dirinya tidak menampik, atas apa yang dilakukan oleh anggotanya itu, tentunya juga beralasan.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan anggotanya dikarenakan merasa sakit hati, terhadap dr.Beni Irawan yang dianggap menyatakan keluarga pasien berbohong.
“Saat audiensi, ada beberapa jawaban yang tidak memuaskan bagi kami,” ujarnya, Rabu (12/07) kemarin.
Meski disisi lain, ungkap Zainullah, pihaknya tidak membenarkan insiden tindakan pemukulan yang dilakukan anggotanya tersebut.
“Intinya, kami tidak membenarkan tindakan anggota kami,” imbuhnya.
Akan tetapi, ia berharap insiden yang terjadi tidak mengaburkan tuntutan utama dari pihaknya, dan berharap insiden itu tidak dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab, sebagai kepentingan personal.