Gorut,- Salah satu Tokoh Komite Pembentukan Kabupaten (KPK) Gorontalo Utara (Gorut), Rahmad Dj. Kasim, menyatakan siap lahir batin untuk bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gorut tahun 2024 mendatang.
Menurut Rahmad, kesiapan dirinya untuk ikut dalam pertarungan Pilkada Gorut 2024, bukan serta merta berangkat dari keinginan untuk mendapatkan sebuah jabatan, melainkan sebagai wujud kontribusi dirinya untuk membangun Gorut menjadi lebih baik.
“Melihat perkembangan dari bawah Gorontalo Utara itu sendiri, masyarakat merasa daerah kita ini sudah 17 tahun mekar. Namun belum belum mampu menyesuaikan harapan dan cita-cita daerah ini dimekarkan,” tutur Rahmad.
Lanjut Rahmad, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat minim, dan tidak berbading lurus dengan potensi daerah sehingga masih lebih besar dana transferan dari pusat.
“Berarti, kita masih belum bisa memberikan sumbangsih yang besar lewat PAD. Gorut, sering disampaikan bahwa Gorut ada potensi yang luar biasa. Potensi laut, potensi alam yang luar biasa, pertaniannya luar biasa, tapi tidak bisa dijawab dengan PAD. Berbicara retribusi juga luar biasa, tapi kenyataannya? Nah, saya terpanggil dengan itu,” ujar Rahmad.
Namun kata Rahmad, dirinya bukan hendak menyombongkan diri seolah malaikat yang akan menyelesaikan persoalan itu, palagi hanya menyalonkan diri sbg wakil kepala daerah, namun sebagai putera daerah dirinya ingin berjuang mengentaskan persoalan tersebut saat menjadi Wakil Bupati.
“Kenapa saya belum menggunakan kata bahwa saya harus maju sebagai Bupati? Karena saya berpikir, masih ada yang mungkin senior, yang bisa maju di jabatan itu. Jadi kita menghargai sebuah realita yang ada di masyarakat, saya masuk mendaftar di beberapa partai, semuanya adalah partai-partai besar yang paham akan kondisi daerah saat ini. Pemimpin-pemimpin partainya adalah senior-senior saya yang punya kapasitas, kualitas dan niat membangun Daerah ini,” kata Rahmad.
Kemudian jelas Rahmad, alasan berikut mengapa dirinya memutuskan untuk ikut dalam pertarungan Pilkada Gorut 2024 mendatang, karena sebagai salah satu pejuang yang memekarkan Gorut, dirinya mengetahui persis bagaimana Kabupaten Gorut ini diperjuangkan agar bisa berdiri sendiri demi untuk kesejahteraan masyarakatnya.
“Saya adalah Sekertaris Tim 7, yang membentuk Komite Pembentukan Gorut. Sebelum ada KPK Gorut, kita dulu yang ada di Tim 7, Tim yang membentuk KPK, hingga terpilihlah Thariq Modanggu sebagai Ketua KPK. Gorut itu kita perjuangkan kita tahu, kenapa Gorut kita perjuangkan dan bagaimana kondisi masyarakat saat itu. Sehingga inilah yang membuat saya terpanggil untuk maju,” jelas Rahmad.
Selain dari faktor-faktor itu terang Rahmad, dirinya juga mendapat dorongan dari para tokoh adat maupun tokoh masyarakat, untuk ikut bertarung pada Pilkada Gorut 2024, bahkan diminta untuk maju sebagau Calon Bupati.
“Ada beberapa tokoh pemangku adat itu mengatakan, ‘saya minta Pak Rahmad ikut maju’. Beberapa orang yang tidak perlu saya sebutkan namanya ini, adalah yang sudah mengenali saya, dari beberapa kecamatan Mereka mengenal saya itu sebagai Ketua Baznas, mantan Anggota KPU, Konsultan Perencana pada Dinas Pendidikan Provinsi, dan di setiap kecamatan,” terang Rahmad.
Rahmad menambahkan, sebagai figur yang telah menyatakan siap untuk bertarung pada Pilkada Gorut 2024 mendatang, dirinya tentu memiliki visi tersendiri untuk ke arah mana Gorut akan dibawa.
“Pertama Gorut beramal, Gorut Berilmu, Gorut Berwisata, Gorut tidak perlu muluk-muluk membahasakan itu, tapi kita gunakan bahasa yang akrab dengan masyarakat. Sehingga, seperti Gorut beramal dapat menyentuh dari kalangan agama mana saja,” imbuh Rahmad.
Terakhir Rahmad berharap, Pilkada Gorut saat ini Calon Bupati yang telah ditetapkan oleh partai-partai besar, dapat memilih calon Wakil Bupati yang bisa berkemistri dengan mereka, sehingga harmonisasi dalam perjuangan kedepan dapat terbangun dengan baik, dan paling penting dapat diterima masyarakat.
“Saya tidak mengutamakan ego politik. Tapi mengedepankan, secara berpasangan kita dapat diterima oleh masyarakat. Semua saya serahkan kepada partai politik yang bisa menentukan pasangannya dari segi kualitas dan kapasitasnya. Artinya, soal isi tas (cost of politics), tidak mungkin orang yang sudah mendaftar tidak punya kapasitas itu. Karena sudah berani mendaftarkan diri, dan mari membangun Gorut secara berjamaah,” pungkasnya.