Daerah  

Rektor UTM Tekankan Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi di Kampus

Caption: Rektor UTM tunjukkan Penandatanganan kerjasama dan diskusi publik bersama ICW, (dok. regamedianews).

Bangkalan,- Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Penandatanganan kerjasama dan diskusi publik bersama Indonesian Corruption Watch (ICW) dengan tema, “Mencegah Korupsi Dimulai dari Kampus”.

Diskusi yang dihadiri ribuan mahasiswa Universitas Trunojoyo, para dosen, dan anggota ICW ini berlangsung di Gedung Pertemuan R.P Mohammad Noer, pada Selasa (26/09/2024).

Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Dr. Safi’ menegaskan, pencegahan korupsi harus dimulai dari lingkungan kampus.

Menurutnya, melalui proses pendidikan, mahasiswa perlu dibentuk karakternya agar memiliki sikap anti korupsi.

Dr. Safi’ menjelaskan, teori mengenai pencegahan korupsi diajarkan di kelas, sementara praktiknya dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan di kampus.

“Kami berupaya menghindari praktik-praktik koruptif dan manipulatif,” ujarnya.

Saat ini, UTM belum memiliki mata kuliah khusus tentang pendidikan anti korupsi. Namun, Rektor berharap agar kedepannya bisa diadakan mata kuliah tersebut.

Untuk sementara, pendidikan anti korupsi diintegrasikan ke dalam mata kuliah yang sudah ada, seperti Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Sebagai langkah konkret, UTM telah menjalin kerjasama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk menyusun kurikulum pendidikan anti korupsi.

“ICW memiliki kurikulum sendiri yang dilengkapi dengan Learning Management System (LMS), dan kami akan menggunakan LMS tersebut sebagai bagian dari pendidikan anti korupsi di UTM,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah ini, UTM berkomitmen untuk menciptakan generasi yang lebih sadar dan tanggap terhadap isu korupsi.

Bahkan dengan adanya kerjasama tersebut dirinya berharap semua elemen yang ada di kampus UTM merasa memiliki tanggung jawab bersama, untuk menghentikan praktek korupsi dimulai dari dunia akademis seperti kampus UTM.

“Oleh karena itu, semua punya tanggung jawab untuk menghentikan praktek korupsi, kita mulai dari dunia akademis, kita mulai dari kampus, Secara bertahap praktek korupsi bisa kita hentikan total, Sehinga kekayaan alam Indonesia seluruhnya bisa digunakan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia,” tegasnya.

Dalam waktu dekat, kampus UTM mengaku juga akan melauching pusat pendidikan anti korupsi dan hak asasi manusia yang akan menjadi pintu masuk kerjasama yang berkesinambungan gerakan anti korupsi antara UTM dan ICW.

“Jangan sampai kampusnya unggul, tapi praktek korupsinya tumbuh subur,” pungkasnya.