Daerah  

Nihil Anggaran, Penanganan PMK di Sampang Tak Maksimal

Caption: Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, Suyono, (dok. regamedianews).

SAMPANG,- Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak jenis sapi di Sampang Madura Jawa Timur, terus menghantui.

Pekan terakhir, pemerintah daerah setempat gencar melakukan pencegahan, diantaranya dengan penyemprotan disinfektan.

Kendati demikian, penanganan terhadap virus tersebut tidak maksimal, lantaran tidak adanya anggaran.

Bahkan informasi yang dihimpun regamedianews, sekitar ada 785 ekor sapi telah terjangkit wabah PMK.

“Penanganannya tak maksimal, karena tidak ada anggaran,” ujar Kepala Dinas Pertanian Sampang Suyono, Sabtu (18/01/25).

Meski dengan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT), kata Suyono, hal itu tidak bisa.

“Menggunakan dana BTT harus ada keputusan status darurat wabah PMK dari kementerian,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, selama ini penanganan wabah PMK dilakukan secara pintu ke pintu.

“Itupun dilakukan, apabila ada laporan sapi terjangkit virus tersebut,” tandasnya kepada awak media.

Namun, imbuh Suyono, untuk mengantisipasi penyebaran PMK, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan.

“Diantaranya melakukan penyemprotan disinfektan ke pasar hewan yang ada di Sampang,” terangnya.

Bahkan, pihaknya sudah mengumpulkan para peternak sapi, dan mengecek kondisi sapi.

“Apabila ada sapi terjangkit PMK, maka dilakukan pengobatan. Namun untuk vaksinnya, tahun ini tidak ada, karena tidak ada anggaran,” bebernya.

“Oleh karena itu, kami juga nunggu informasi dari Kementerian,” imbuh Suyono, dikutip dari salah satu media online.