BANGKALAN,- Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berencana membuka Fakultas Kedokteran sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Pulau Madura. Langkah ini didorong oleh kebutuhan besar akan pendidikan kedokteran yang berkualitas di wilayah tersebut, yang selama ini harus bergantung pada perguruan tinggi di luar Madura.
Rencana ini mendapat perhatian khusus dari Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, yang menyampaikan harapan besar kepada Wakil Menteri Pendidikan, Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, saat kunjungan kerja di UTM, selasa, (26/02/25) kemarin.
Saat berbicara di hadapan Wakil Menteri Pendidikan, Prof. Dr. Safi’ menekankan pentingnya dukungan afirmasi dari pemerintah untuk mewujudkan rencana ambisius ini.
Menurutnya, meskipun UTM adalah kampus kecil jika dibandingkan dengan perguruan tinggi besar lainnya, keberadaan fakultas kedokteran di Madura akan menjadi sebuah terobosan besar bagi pengembangan pendidikan dan kesehatan di daerah tersebut.
“Tanpa adanya bantuan dari Kementerian, kami akan kesulitan untuk bersaing dengan kampus-kampus besar. Oleh karena itu, kami memohon adanya afirmasi, meskipun sedikit, untuk UTM,” ujar Prof. Dr. Safi’ dalam kesempatan tersebut.
UTM saat ini sudah memiliki 7 fakultas dan 34 program studi dengan berbagai jenjang, dari D3 hingga S2 dan profesi. Namun, upaya untuk mendirikan fakultas kedokteran belum sepenuhnya terpenuhi, terutama dalam hal sumber daya manusia yang masih perlu dilengkapi.
Meski demikian, proses penilaian dokumen untuk pembukaan fakultas kedokteran ini sudah berjalan, dan UTM berkomitmen untuk segera mengatasi kekurangan yang ada.
“Kami merasa ini adalah amanah dari pemerintah daerah dan tokoh-tokoh, termasuk kiai, untuk kami mendirikan fakultas kedokteran di Madura. Harapannya, dengan adanya fakultas kedokteran ini, kualitas pendidikan di Pulau Madura akan meningkat. Selama ini, kami merasa tertinggal jika harus ke Jawa. Namun, jika ada fakultas kedokteran, kami harap perjalanan kami dari Madura ke Jawa bisa lebih cepat dan lebih maju,” tambahnya.
Selain itu, Prof. Dr. Safi’ juga mengungkapkan bahwa saat ini UTM memiliki sekitar 21.000 mahasiswa dari 34 provinsi di Indonesia. UTM juga membuka program beasiswa untuk mahasiswa asing, yang telah menarik 11 mahasiswa dari 7 negara. Program ini diharapkan dapat terus berkembang di tahun-tahun ajaran mendatang.
Rektor UTM juga menyampaikan bahwa perhatian serta afirmasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan sangat berarti bagi UTM dalam mewujudkan visi besar mereka.
Salah satu bukti komitmen UTM dalam menciptakan inovasi adalah dengan pembangunan gedung Teaching Innovation dan Teaching Industry, yang sebentar lagi akan diresmikan oleh Wakil Menteri Pendidikan, Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, UTM optimis bahwa Fakultas Kedokteran ini akan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pendidikan tinggi di Madura dan Indonesia secara keseluruhan
“Kami berharap Universitas Trunojoyo Madura bisa menjadi pusat inovasi yang melahirkan berbagai terobosan di masa depan, dan menjadi simbol kebangkitan pendidikan di Timur Indonesia,” pungkas Prof. Dr. Safi’.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan, Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof. Dr. Fauzan, memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif tersebut. Menurutnya, rencana ini merupakan langkah strategis untuk mengangkat kualitas pendidikan di Pulau Madura sekaligus memenuhi kebutuhan akan tenaga medis yang berkualitas di daerah tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi upaya Universitas Trunojoyo Madura yang ingin membuka Fakultas Kedokteran. Ini adalah langkah yang sangat positif, tidak hanya bagi kemajuan kampus, tetapi juga bagi masyarakat Madura yang sangat membutuhkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,” ujar Prof. Dr. Fauzan saat memberikan tanggapannya dalam acara yang dihadiri oleh berbagai pihak di UTM.
Prof. Dr. Fauzan menambahkan bahwa pembukaan fakultas kedokteran di wilayah yang belum memiliki fakultas serupa ini merupakan kesempatan yang sangat besar. Terlebih lagi, ia menyebutkan bahwa kementerian akan selalu mendukung upaya-upaya yang berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
“Tentu saja, kami mendukung rencana ini dan akan berupaya memberikan dukungan seoptimal mungkin. Kami juga mengerti bahwa setiap kampus memiliki tantangan tersendiri, termasuk dalam hal sumber daya manusia, dan kami akan mencari solusi bersama agar fakultas kedokteran ini dapat terwujud dengan kualitas yang tinggi,” tambahnya.
Prof. Dr. Fauzan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara UTM dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dunia industri, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, untuk memastikan bahwa fakultas kedokteran ini tidak hanya dapat menghasilkan tenaga medis yang kompeten, tetapi juga mampu berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.
“Pembangunan sebuah fakultas kedokteran bukan hanya tentang fasilitas, tetapi juga tentang kualitas pengajaran dan penelitian yang dihasilkan. Kami akan terus mendorong UTM untuk memenuhi standar yang diperlukan dan siap untuk mendukung dalam segala aspek yang diperlukan untuk mewujudkan impian ini,” ujar Wamendiktisaintek itu.
Selain itu, Prof. Dr. Fauzan juga memberikan penghargaan kepada UTM yang telah memperluas akses pendidikan bagi mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk membuka peluang bagi mahasiswa asing. Ini menunjukkan bahwa UTM tidak hanya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Madura, tetapi juga berupaya menjadikan kampus ini sebagai pusat pendidikan yang lebih inklusif dan terbuka bagi dunia internasional.
“Kami berharap, dengan dukungan dari pemerintah dan komitmen kuat dari UTM, Fakultas Kedokteran ini dapat segera terwujud dan memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan pendidikan dan kesehatan, tidak hanya di Madura, tetapi juga di Indonesia secara keseluruhan,” pungkas Prof. Dr. Fauzan.