Pamekasan,- Sekelompok masyarakat aksi demo tasyakuran atas hasil tembakau, di depan kantor Bupati Pamekasan, Rabu (18/9/25).
Aksi demonya, diinisiasi sejumlah aktivis yang tergabung dalam organisasi LSM dan NGO.
Dalam aksi tersebut, massa membawa sofa tua disuguhkan kepada Bupati Pamekasan, sebagai bentuk sindiran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tindakan itu, merupakan bentuk protes terhadap pengadaan kursi sofa, dengan dana ratusan juta rupiah di lingkungan pemerintah setempat.
Abdus Marhen salah satu aktivis menegaskan, pengeluaran yang mewah di tengah slogan efisiensi sangat tidak tepat.
“Duduk saja, lihat sofa ini rusak,” teriak dihadapan massa.
“Ini adalah bentuk protes rakyat, karena anda sebagai bupati justru membeli kursi sofa ratusan juta,” ketusnya
“Ini tidak sesuai dengan kata efisiensi yang selalu digaungkan,” tegas Abdus Marhen.
Sementara itu, koordinator aksi Zaini Wer Wer mengatakan, aksi kritik terhadap kepemimpinan bupati, bukan kali ini saja.
“Sejak beliau pertama kali menjadi bupati, saya selalu melakukan demo. Jawaban beliau selalu sama seperti ini, hanya untuk mengelabui,” ujarnya.
Setelah menunggu beberapa saat, Bupati Pamekasan Kholilurrahman, akhirnya menemui massa aksi.
Didepan para massa, ia mengatakan, pengadaan kursi sofa tersebut telah dibatalkan.
“Saya sudah membatalkan dua hari yang lalu, dan sudah menyampaikan ke Kabag Umum,” ujarnya.
Selain soal kursi, Bupati Pamekasan juga merespons keluhan para petani, terkait lambannya pembelian tembakau oleh pihak gudang.
Kholilurrahman mengaku, sudah melakukan komunikasi dengan salah satu perusahaan besar.
“Saya sudah telepon Gudang Garam,” kata Bupati Pamekasan.
“Mereka sudah lama menikmati kelezatan daun tembakau Pamekasan, tapi hingga saat ini belum juga membeli,” ujarnya.
Sekadar diketahui, massa kemudian membakar sofa tua dan sekarung tembakau, di depan kantor Bupati Pamekasan.
Kemudian massa membubarkan diri, setelah menyampaikan tuntutan dan mendengarkan langsung penjelasan bupati.
Penulis : Kurdi
Editor : Redaksi