Pamekasan,- Tradisi karapan sapi, ikon budaya khas Madura, kembali digelar meriah di Kabupaten Pamekasan, Sabtu (20/9/25).
Bertempat di Lapangan Karapan Sapi Bhurunan, Desa Murtajih, acara bergengsi ini dimulai sejak pukul 07:00 wib.
Karapan sapi tersebut, berhasil menarik ribuan warga yang ingin menyaksikan langsung adu cepat sapi-sapi terbaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ribuan pasang mata memadati arena, tidak hanya melihat kompetisi, tetapi juga menikmati kemeriahan pesta rakyat yang tak terpisahkan dari tradisi ini.
Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman, hadir dan mengatakan, karapan sapi bukan sekadar hiburan semata.
“Melainkan juga sebuah momentum penting, untuk menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Menurut Kholilurrahman, karapan sapi adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan.
Selain menjadi hiburan rakyat, kegiatan ini juga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama sektor UMKM.
“Kami ingin memastikan, budaya tetap hidup, masyarakat terhibur dan ekonomi rakyat ikut tumbuh,” ungkap Kholilurrahman.
Sebagai wujud nyata dukungan terhadap ekonomi lokal, ratusan pelaku UMKM turut berpartisipasi, membuka lapak di area perlombaan.
“Mereka menjajakan beragam produk, mulai dari kuliner khas Madura, kerajinan tangan, hingga cendera mata,” sebutnya.
Kehadiran para UMKM ini, diharapkan dapat mendongkrak ekonomi lokal, dan menjadi ajang promosi produk unggulan Pamekasan.
Dengan mengusung tema “Bangkit Bersama, Pamekasan Maju”, Pemkab Pamekasan berharap acara ini menjadi simbol persatuan dan optimisme bagi seluruh masyarakat.
Semangat gotong royong dan kebersamaan yang terwujud dalam ajang budaya ini, diyakini menjadi modal utama.
“Tentunya untuk mendorong Pamekasan terus maju di berbagai sektor,” pungkas Kholilurrahman.
Penulis : Kurdi
Editor : Redaksi