Jakarta,- Ribuan warga Madura dari berbagai daerah Jabodetabek tumpah ruah di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta dalam gelaran Sholawat Akbar yang dihelat oleh Haji Her, sosok pengusaha sukses asal Madura yang dikenal dengan sebutan “Sultan Madura”, Minggu (20/10/25).
Kegiatan yang dikemas penuh kekhidmatan ini menjadi ajang silaturahmi besar masyarakat Madura di perantauan. Dengan mengusung semangat pepatah “Bangga Teddih Oreng Madhureh” (Bangga Jadi Orang Madura).
Acara tersebut, mengingatkan generasi muda bahwa Madura bukan hanya kaya budaya, tetapi juga memiliki tekad kuat dan mentalitas usaha yang tangguh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, Haji Her menyampaikan, acara ini bukan hanya sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga bentuk nyata kecintaannya kepada tanah kelahiran dan persaudaraan sesama perantau Madura.
“Madura harus mampu berdaya saing di semua sektor. Buktikan bahwa orang Madura itu lekat dengan identitas keakraban, kejujuran, dan beradab dalam segala hal,” ujar Haji Her di hadapan puluhan ribu jamaah yang memenuhi area Monas.
Acara ini turut menghadirkan sejumlah tokoh penting dan ulama besar, diantaranya Dr. KH. Muhammad Faiz Syukron dan Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar selaku penceramah utama.
Acara dipandu oleh aktor Ketika Cinta Bertasbih, M. Cholidi Asadil Alam, serta dihadiri oleh jajaran Kapolda, Dandim, Pangdam Jaya, para habib, ulama, akademisi, dan tokoh politik.
Dalam tausiyahnya, Dr. KH. Muhammad Faiz Syukron menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga silaturahmi dan nilai kemandirian yang menjadi ciri khas masyarakat Madura.
“Orang Madura memiliki semangat luar biasa, baik dalam berdagang maupun beribadah. Jadikan sholawat malam ini bukan sekadar ritual, tapi sebagai momentum memperkuat karakter Islami dan rasa persaudaraan,” tutur KH. Faiz Syukron.
Sementara itu, Haji Her juga mengajak seluruh warga Madura di Jabodetabek untuk terus menjaga persatuan dan menjadi contoh positif di tanah rantau.
“Orang Madura pasti sportif. Apa yang ada di pikiran disampaikan dengan jujur. Kegiatan ini menjadi tempat hangat untuk mempererat persaudaraan dan menunjukkan bahwa kita bisa sukses tanpa kehilangan jati diri,” ujarnya.
Menariknya, seluruh kebutuhan acara mulai dari konsumsi hingga ribuan gelas kopi yang dinikmati jamaah, dibiayai langsung oleh Haji Her.
Bahkan, produk-produk tersebut dibeli dari para perantau Madura yang berjualan di sekitar Jabodetabek sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi warga Madura.
“Pak Wakapolda, saya titip saudara-saudara saya di sini. Orang Madura itu cinta tanah air, cinta bangsa, cinta Jakarta. Kami siap menjaga Jakarta dan selalu ikut menjaga keutuhan NKRI,” tegas Haji Her disambut pekik takbir ribuan jamaah.
Menutup sambutannya, Haji Her memberikan pesan motivasi yang menggugah semangat anak muda Madura agar tidak pernah menyerah dalam meniti karier dan usaha.
“Jangan pernah malu jadi orang Madura. Jadikan kerja keras dan kejujuran sebagai senjata utama. Insyaallah, dari Madura akan lahir banyak pemimpin dan pengusaha hebat yang membawa nama baik daerah kita,” pungkasnya.
Acara Sholawat Akbar Sultan Madura ini menjadi momentum bersejarah, bukan hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menegaskan bahwa semangat dan karakter orang Madura adalah aset besar bagi bangsa Indonesia.
Penulis : Kurdi
Editor : Redaksi