Pamekasan,- Musyawarah Daerah (Musda) VI Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan berakhir tanpa keputusan atau deadlock.
Hal itu setelah mayoritas peserta menolak penetapan satu figur formatur yang direkomendasikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN.
Musda yang berlangsung di Gedung PKPRI Pamekasan, Sabtu (29/11/2025), dihentikan panitia setelah situasi forum memanas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris DPD PAN Pamekasan Heru Budi Prayitno menjelaskan, kegaduhan muncul saat peserta mengetahui adanya satu nama formatur tambahan dari DPP.
Sementara, nama tersebut tidak termasuk dalam 13 formatur internal yang sebelumnya dibahas dan disepakati DPD PAN.
“Menjelang malam pelaksanaan Musda, tiba-tiba ada informasi, DPP merekomendasikan satu orang formatur lain yang tidak kita ketahui rekam jejaknya. Kami tentu terkejut,” ujar Heru.
Ia menambahkan, figur tersebut bukan kader PAN Pamekasan, meski istrinya aktif di salah satu organisasi sayap partai.
“Disini ada sistem yang tidak diikuti oleh DPP. Ada orang lain mau masuk ke rumah kita tanpa izin, tentu tidak boleh,” tegasnya.
Penolakan peserta langsung mengemuka. Sebanyak 142 peserta meminta Musda dihentikan untuk mencegah ketegangan yang lebih besar.
“Peserta meminta Musda dihentikan karena tidak mau ada calon formatur dari luar internal partai. Kami mengamini itu. Musda deadlock,” ujar Heru.
Ia menegaskan, seluruh formatur dan peserta yang menolak telah menandatangani pernyataan resmi.
“Kini kami menunggu tindak lanjut dari DPW maupun DPP PAN,” tegasnya.
Ketua DPD PAN Pamekasan Abdul Haq, turut mempertegas sikap penolakan tersebut.
“Kejadian seperti ini sudah dua kali. Musda V direcoki dan sekarang terjadi lagi,” ujarnya.
Abdul Haq menegaskan, mekanisme internal harus dijaga.
“Kami menolak adanya formatur dari luar internal partai. Mekanisme harus dijaga, apalagi ini menyangkut masa depan organisasi,” tegasnya.
Di sisi lain, Farid mengaku dirinya telah ditetapkan sebagai Ketua Formatur DPD PAN Pamekasan, didampingi Mulyono sebagai anggota formatur.
Penetapan itu, menurut Farid, diumumkan langsung Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, dalam rangkaian Musda Serentak PAN.
Melansir Terukur.id, Farid menyebut Musda VI sebagai momentum konsolidasi PAN di Pamekasan dan menyampaikan rencana tindak lanjut pasca-Musda.
“Pasca Musda ini, kami akan fokus sowan dan silaturahim kepada senior dan tokoh PAN Pamekasan,” ujarnya, Senin (1/12).
Farid menargetkan, penyusunan struktur pengurus DPD PAN rampung dalam dua pekan.
“Namun hal itu sebelum dilanjutkan dengan agenda Musyawarah Cabang (Muscab) di 13 kecamatan,” pungkasnya.
Perbedaan informasi antara klaim Farid dan penolakan mayoritas peserta membuat hasil Musda VI PAN Pamekasan belum dapat dipastikan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari DPP PAN terkait status formatur maupun langkah penyelesaian atas deadlock tersebut.
Penulis : Kurdi
Editor : Redaksi










