Bangkalan,- Bupati Bangkalan Lukman Hakim berkomitmen menghadirkan ruang publik yang lebih fungsional dan estetis.
Selain itu, juga berpihak pada kebutuhan masyarakat melalui proyek revitalisasi Alun-Alun Bangkalan.
Hal ini disampaikan, dalam acara Pameran Karya dan Awarding Workshop Revitalisasi Alun-Alun yang diselenggarakan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Minggu (07/12/25).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan tersebut mempertemukan arsitek, akademisi, hingga komunitas kreatif untuk menyusun gagasan pembaruan ruang kota.
Berbagai konsep desain dipresentasikan, mulai dari penataan ruang hijau, integrasi elemen budaya Madura.
Bahkan, hingga pengembangan ruang interaksi publik yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Bupati Bangkalan Lukman Hakim menekankan, revitalisasi Alun-Alun bukan sekadar pembangunan fisik.
“Akan tetapi juga upaya memperkuat identitas Bangkalan,” ujarnya.
Menurut Lukman, Alun-Alun adalah jantung kota, melalui gagasan dari workshop ini, mendapat banyak insight.
“Intinya, bagaimana menghadirkan ruang publik yang fungsional, estetis, dan tetap mempertahankan nilai sejarah serta kearifan lokal Bangkalan,” ujarnya.
Menurut Lukman, pembaruan Alun-Alun akan menjadi momentum penting bagi Bangkalan.
Tentu, untuk menghadirkan ruang publik yang tidak hanya indah dan nyaman.
“Akan tetapi juga mampu menjadi pusat aktivitas sosial dan budaya masyarakat,” tandasnya.
Pameran desain yang ditampilkan dalam acara tersebut memperlihatkan berbagai pendekatan kreatif, seperti penguatan lanskap hijau.
Termasuk aentuhan arsitektur yang merefleksikan budaya Madura, dan rancangan area publik yang ramah keluarga serta generasi muda.
Acara tersebut, menjadi langkah konkret menuju wajah baru Alun-Alun Bangkalan sebagai ruang publik yang hijau.
“Berharap proses revitalisasi ini dapat terwujud, melalui kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah dan masyarakat,” pungkas Lukman.
Penulis : Syafin
Editor : Redaksi










