Sampang, (regamedianews.com) – Nama Pak Jo sebutan dari nama lengkap H.Jonathan Judianto, belakangan mulai menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat, bukan karena menjadi orang nomor satu di Sampang, tapi karena kesigapannya dalam merespon permasalahan di Sampang yang begitu cepat.
Seperti penanganan sampah di Pasar Srimangunan yang awalnya dikeluhkan oleh masyarakat, karena sampah yang tidak teratur, Pak Jo langsung turun melakukan sidak guna membenahi hal yang dikeluhkan masyarakat tersebut.
Terakhir, Sabtu (15/09/2018) saat mengisi acara pelantikan Panitia Pemilihan Kecamatan Pemungutan Suara Ulang (PPK PSU) dengan tegas orang yang pernah menjadi orang nomor satu di tubuh Bakesbangpol Jawa Timur itu menghimbau Para Penyelenggara agar bersikap netral, terutama dalam menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan digelar.
“Saya berharap Penyelenggara bisa bersikap netral, jangan main-main dengan PSU ini, yang tidak bisa netral lebih baik bilang dan mundur dari sekarang,” tegasnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menyatakan siap mendukung sepenuhnya terutama yang berkaitan dengan dana dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) tersebut asal amar putusan dalam PSU ini dijalankan dengan benar
“Saya siap berapapun dana yang dibutuhkan, asal amar putusan didalam PSU ini dijalankan dengan benar,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Pak Jo juga menyinggung bahwa yang dapat mensukseskan Pemilihan ada 6 faktor, diantaranya Penyelenggara Pemilu, unsur dukungan Pemkab, Pasangan Calon, Partai Politik, Pemilih dan dukungan Media Sosial.
“Ada 6 faktor suksesi pemilihan ini, diantaranya Penyelenggara Pemilu, Unsur Dukungan Pemkab, Pasangan Calon, Parpol, pemilih dan Media Sosial,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya mengingatkan PPK PSU yang sudah dilantik agar bekerja secara profesional mengingat saat ini sudang menjadi bagian organ dari penyelenggara pemilu.
“Anda sudah dilantik dan disumpah, Anda ini sekarang bagian organ penyelenggara pemilu,” imbuhnya.
Pria yang juga pernah menjadi Pj Bupati Sidoarjo itupun mengingatkan pentingnya agar penyelenggara menjaga trust (kepercayaan), karena menurutnya jika penyelenggara pemilu tidak dipercaya itu bisa berakibat fatal.
“Makanya menjaga trust (kepercayaan) itu penting, kalau para penyelenggara pemilu ini sudah tidak dipercaya maka hancur kita pak,” paparnya.
Tak cukup hanya disitu, dari tempat terpisah melalui pesan singkat di salah satu grup Whatshap dirinya mengatakan, bahwa telah meminta Komisi Pemilihan Umum untuk menyampaikan secara resmi apa yang akan dilakukan agar tidak menimbulkan kesimpang siuran dalam hal perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Insyaallah besok (hari ini.red) antara pkl 11.00 s.d 12.00 setelah pengambilan keputusan penetapan tahapan PSU langsung dilakukan konfrensi pers agar KPU dapat menyampaikan secara resmi apa yang akan dilakukan sehingga tidak menimbulkan kesimpang siuran perbaikan DPT,” tuturnya. (zn/har)