Bangkalan, (regamedianews.com) – Pasca operasi penurunan Alat Peraga Kampanye (APK) oleh Bawaslu Bangkalan, salah satu relawan Bawaslu Bangkalan terkena aliran listrik hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Syamrabu Bangkalan, Senin (15/04/2019).
Relawan itu diketahui bernama Umar Sidiq (23) tahun, warga Kampung Ketengan, Desa Burneh, Kecamatan Burneh, Bangkalan. Ia terkena sengatan listrik pada saat menurunkan APK di jalan raya Embong Miring, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
Saat dikonfirmasi, Ketua Bawaslu Bangkalan Ahmad Mustain Sholeh kepada awak media membenarkan bahwa relawannya itu terkena aliran listrik dan langsung dilarikan ke RS Syamrabu. Menurutnya, ketika kejadian, dirinya ada dilokasi yang juga ikut serta menurunkan APK dibeberapa lokasi.
“Alhamdulillah relawan yang tersengat listrik sehat, hanya mengalami luka bakar, dan setelah dirawat di Rumah sakit Syamrabu relawan kita itu sudah diperbolehkan pulang”, ujarnya dihalaman RS Syamrabu.
Mustain juga mengatakan, Bawaslu tetap akan bertangung jawab penuh terhadap relawan yang tersengat listrik pada saat menurunkan APK tersebut. Meskipun relawan itu sudah dibayar, namun kita akan bertangung jawab penuh sampai yang bersangkutan sembuh total.
“Memang dalam video insiden tersengatnya relawan Bawaslu pada saat menurunkan APK yang terekam video dan sempat viral sepertinya sangat histeris sekali, namun setelah diturunkan relawan itu sadar dan langsung dilarikan ke Rumah sakit”, jelasnya.
Mustain menambahkan, kondisinya sehat sebelum pulang kita minta kepada dokter rumah sakit untuk diperiksa secara total, pokoknya kita berikan pelayanan yang terbaik kepada relawan yang terkena insiden ini. Pihaknya juga meminta, adanya insiden yang menimpa salah seorang relawan Bawaslu Kabupaten Bangkalan ini, menjadi pelajaran bagi parpol peserta pemilu.
“Ini resiko pekerjaan kita sebagai pengawas, kita sudah coba baik-baik ke Parpol dengan mengirimkan surat himbauan, tapi mereka mengacuhkan himbauan kita, ini menjadi pendidikan politik bagi kita semua, bagi seluruh bangsa Indonesia. Seharusnya pada masa tenang ini Parpol peserta pemilu yang menurukan APK, karena mereka yang memasang dan seharusnya mereka yang menurunkan, namun kalau kita biarkan dan tidak kita diturunkan, nanti integritas penyelenggara dipertanyakan, kan repot”, tuturnya.
Pihaknya juga menjelaskan, alasan mengunakan jasa relawan itu yakni untuk menurukan APK yang sulit diturunkan. Menurutnya, Panwascam Burneh itu sudah bekerja selama dua hari menurunkan APK, tinggal APK yang dipasang di bilboard dan APK yang dipasang pada tiang bendera yang sangat tinggi, nah untuk menurunkan APK itu kita butuh orang-orang yang bisa memanjat dengan keahlian khusus, makanya kita mencari relawan”, pungkasnya. (sfn/tfk)