Sampang, (regamedianews.com) – “Akan menjadi sarang nyamuk atau wabah penyakit” hal itu yang bakal dikatakan masyarakat, jika melihat salah satu pembangunan saluran irigasi yang terletak di Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura.
Semestinya, dengan adanya pembangunan akan bermanfaat kepada masyarakat, khususnya warga setempat yang berada disekitar saluran irigasi tersebut. Namun, warga menilai bahwa pembangunan tersebut dianggap gagal.
Baca Juga infrastruktur jadi focus pembangunan cimahi tengah
Pasalnya, saluran yang dibangun dari program Alokasi Dana Kelurahan (ADK) tahun 2019 itu menimbulkan genangan air yang berpotensi menjadi sarang penyakit. Bahkan, pembangunan saluran irigasi tersebut mendapat teguran warga setempat.
“Selama ini saya banyak menerima laporan dan keluhan dari warga terkait kondisi saluran itu. Mereka khawatir genangan air bisa menimbulkan penyakit demam berdarah dan semacamnya,” ujar Lurah Polagan Abd. Rozak, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (11/2/2020).
Rozak yang juga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengaku, sudah memberikan teguran secara lisan kepada pihak pelaksana maupun pengawas proyek, meminta agar genangan air disaluran tersebut diperhatikan dan ditangani. “Mereka (pelaksana proyek, red) berjanji akan memperbaiki, namun sampai sekarang belum ada perbaikan,” tandasnya.
Lebih lanjut Rozak menjelaskan, genangan air di saluran irigasi disebabkan karena pemasangan u-ditch di bangian tengah rendah, sedangkan di sebelah utara tinggi. Akibatnya, air tidak bisa mengalir ke selokan yang ada di utara.
“Seharusnya struktur u-ditch dibuat lebih tinggi dari tanah, supaya air bisa mengalir dengan lancar sampai ke selokan. Genangan airnya timbul sejak progres pengerjaan baru mencapai sekitar 15 persen. Kami menilai, proyek irigasi itu tidak sesuai dengan perencanaan,” pungkasnya.
Sementara Koordinator Program ADK tahun 2019 Abdul Wasik tidak mengelak, bahwa proyek irigasi di lokasi tersebut menimbulkan genangan air cukup tinggi. Pemasangan u-ditch mengikuti struktur tanah dan tidak ada galian.
“Jadi, u-ditch di utara memang lebih tinggi dibandingkan di tengah. Sebelumnya memang ada ketidak singkronan antara pelaksana di lapangan dengan pihak konsultan, terkait dengan teknik pemasangan u-ditch,” ungkap Wasik saat dikonfirmasi melalui jejaring telepon selulernya.
Wasik juga mengatakan, saat ini pembuangan air di saluran itu memang belum jelas, karena tahun ini pembangunan saluran akan dilanjutkan sampai tembus ke selokan besar di sebelah timur.
Baca Juga minimnya usulan bidang ekonomi di musrenbang cimahi selatan
“Proyek ADK 2019 merupakan program berkelanjutan yang akan dituntaskan pada tahun anggaran 2020, termasuk proyek saluran irigasi di lokasi tersebut. Tapi, Pemkab Sampang masih harus melakukan pembebasan lahan milik warga,” tutupnya.
Sekedar diketahui, berdasarkan papan informasi yang terpasang di lokasi, proyek pembangunan saluran irigasi tersebut dikerjakan CV. Putra Bagus dengan pagu anggaran Rp 96.806.000,00 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Sampang 2019. (adi/har)