Cimahi || Rega Media News
Kepada para pencari kerja yang sering melakukan secara online, dihimbau agar lebih waspada, pasalnya sudah ada yang menjadi korban penipuan karena foto sikorban yang tanpa busana, sudah tersebar di media sosial.
Bunga alias SA (19 th), seorang gadis asal warga Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), baru lulus SMK menjadi salah satu korban penipuan yang dilakukan Suherman (24 th).
Pelaku mengaku sebagai HRD PT Ultra Jaya. Kejadiannya, terjadi beberapa bulan lalu ketika ia melihat status WhatsApp temannya tentang lowongan pekerjaan di perusahaa tersebut. Lowongan pekerjaan itu didapat temannya dari Facebook.
“Saya jadi tertarik. Apalagi saya belum kerja karena baru lulus SMK. Teman saya juga jadi korban,” ungkap Bunga saat dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Cimahi, Jalan Jenderal Amir Machmud, Senin (3/7/20).
Selanjutnya, setelah mendapat nomor pelaku dari temannya, Bunga langsung berkirim pesan. Kemudian, korban diminta untuk membuat surat lamaran. “Terus diajak ketemuan di Cimareme (KBB). Kemudian saya pulang,” ujarnya.
Setelah pulang, korban mendapat pesan melalui WhatsApp dari pelaku yang memintanya untuk menyiapkan uang Rp 1,5 juta untuk mempermudah masuk kerja di PT Ultra Jaya.
“Saya transfer dulu Rp 500 ribu pakai GoPay,” ucap korban.
Bukan hanya uang. Otak mesum pelaku mulai terlihat ketika meminta korban diminta untuk mengirimkan foto tanpa busana dengan alasan tes keperawanan. Kemudian keinginan itu dikabulkan korban.
Setelah mendapat foto tanpa busana, pelaku meminta korban untuk mengirimkan uang sisa yang disebut sebagai pelicin masuk kerja. Jika tidak mengirimkan uang tersebut, pelaku mengancam korban akan menyebarkan foto tanpa busana itu.
“Udah saya transfer, tetap malah disebarin di facebook. Saya terus diancam, saya makin takut. Teman saya juga jadi korban,” beber Bunga.
Dengan kejadian yang dialaminya ini, Bunga mengimbau semua pencari kerja untuk tidak mudah percaya dengan lowongan kerja yang disebar lewat media sosial.
“Jangan mudah percaya. Semoga enggak ada korban lagi,” imbuhnya.
Kemudian, korban membuat laporan ke Polres Cimahi. Setelah membentuk tim dan dilakukan penyelidikan, pelaku bernama Suherman akhirnya ditangkap 30 Juli lalu di Cililin, Bandung Barat.
“Pelaku mengakui perbuatannya. Pekerjaan aslinya sopir angkot,” terang Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki. (agil)
Lorsque nous soupçonnons que notre femme ou notre mari a trahi le mariage, mais qu’il n’y a aucune preuve directe, ou que nous voulons nous inquiéter de la sécurité de nos enfants, surveiller leurs téléphones portables est également une bonne solution, vous permettant généralement d’obtenir des informations plus importantes.. https://www.xtmove.com/fr/how-to-know-who-my-partner-talking-whatsapp-track-husband-wife-phone/