Daerah  

Satu WBP Lapas Narkotika Pamekasan Masuk Islam

WBP Santos Ardiansyah sedang menandatangani berkas usai proses syahadat di Masjid Baiturrahman Lapas Narkotika Pamekasan.

Pamekasan || Rega Media News

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan, yakni Santos Ardiansyah bin Jumbransyah, mengikrarkan dua kalimat Sahadat dan resmi memeluk agama Islam, Senin (21/06/2021).

Proses pensyahadatan yang dipandu oleh Ustadz Suaidy. WBP tersebut terlihat fasih dalam mengucapkan syahadat, walaupun sedikit terbata-bata.

Proses syahadat dilaksanakan di Masjid Baiturrahman Lapas Narkotika Pamekasan dan disaksikan oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Sohibur Rachman, Kasubsi Bimkeswat Hairul Rasyid serta staf Register Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan dan seluruh warga binaan muslim.

“Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah,” ucap Santos saat dibimbing mengucapkan kalimat syahadat.

Kemudian usai prosesi sakral itu, Santos pun mengamini pernyataannya dengan wajah tampak haru dan bahagia.

Sedangkan Kasubsi Bimkeswat Hairul Rasyid mengaku turut berbahagia ketika mendengar kabar ada seorang narapidana ingin memeluk agama Islam. “Kita mendukung ketika ada saudara kita non muslim masuk ke agama Islam,” tuturnya.

Hairul Rasyid menambahkan, alasan untuk memeluk agama Islam datang dari hati nuraninya sendiri. Sebelumnya ia beragama Kristen. Mungkin ya dia dapat hidayah ketika teman-temannya melakukan ibadah, melakukan kegiatan Islam, dia tertarik mau masuk agama Islam,” katanya.

Ustadz Suaidy dalam tausiyahnya mengatakan bahwa syahadat yang diucapkan adalah janji. Setelah memeluk agama Islam diharapkan dapat mendalami Ilmu agama Islam, baik tentang tata cara salat, maupun tata cara membaca Al Quran serta mendalami Ilmu agama Islam di bidang lainnya.

“Syahadat ini adalah janji. Semoga kalian tetap istiqomah dalam Islam,” kata Ustadz Suaidy.

Sementara itu Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Sohibur Rachman mengatakan bahwa dirinya merasa terharu. Dirinya juga berharap, mualafnya narapidana tersebut harus benar dari hati dan tidak dijadikan azas manfaat dan bukan suatu modus.

“Semoga para mualaf ini bisa menjadi muslim yang taat dan tetap istiqomah,” pungkasnya.