Pamekasan || Rega Media News
Puluhan Pemuda yang mengatasnamakan Dewan Energi Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) melakukan aksi demonstrasi ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Dalam aksinya tersebut Disdikbud Kabupaten Pamekasan diduga melakukan pemotongan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021.
Ketua Dear Jatim Ach Faisol mengatakan, dugaan pemotongan yang dilakukan oleh oknum pegawai dinas pendidikan berupa penyetoran uang fee yang dilakukan oleh pihak sekolah penerima BOS.
“Temuan kami di lapangan, fee yang diminta oleh oknum dinas pendidikan sebesar 20 persen hingga 25 persen kepada pihak sekolah,” kata Faisol dalam orasinya.
Selain adanya dugaan pemotongan fee dana BOS, Faisol juga menilai Disdikbud Pamekasan juga melakukan pemotongan dana BOP.
“Ingat, dinas pendidikan bukan sarang koruptor, tapi sarang pendidik dalam mencerdaskan anak bangsa,” terangnya.
Bahkan dirinya mengancam pihak Disdikbud akan membawa kasus tersebut ke ranah Hukum dan akan melakukan aksi yang lebih masif.
“Gerakan kami akan tetap profesional, bahkan kasus ini akan kami bawa ke ranah hukum,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Pamekasan melalui Kabid SMP Akh Rifai mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada seluruh pendemo.
Sebab, dengan adanya aksi saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan mengetahui adanya dugaan pemotongan dan BOS dan BOP di lingkungannya.
“Saya ucapkan terimakasih pada teman-teman aktivis yang telah menginformasikan adanya pemotongan dana BOS dan BOP serta fee proyek,” katanya di depan masa aksi.
Untuk mengetahui pasti kebenaran yang disampaikan pendemo, pihaknya meminta Dear Jatim menyerahkan bukti-bukti terhadap pemotongan BOS dan BOP yang dituduhkan.
“Tolong dua bukti-bukti itu diserahkan kepada kami untuk kami tindaklanjuti,” tukasnya.