Daerah  

Harlah NU Ke 99, Cicit KH. Asyim Asy’ari Bertemu Cicit Syaikhona Kholil

Caption: Dzurriyah Syaikhona Muhammad Kholil, R Abdul Latif Amin Imron menyerahkan cindra mata kepada Yenny Wahed.

Bangkalan || Rega Media News

Momen puncak Harla Nahdlatul Ulama’ (NU) ke 99 di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menyatukan dua dzurriyah ulama besar Indonesia. Dua dzurriyah tersebut, yakni cicit Syaihona Muhammad Kholil dan cicit KH. Hasyim Asy’ari.

Bertempat di dhalem KH. Imron Fattah dzurriyah Syaikhona Kholil,a silaturahmi dengan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, tak lain adalah tokoh nasional dan putri dari Presiden Gusdur.

Perempuan yang saat ini menjadi Sekretaris PBNU mengungkapkan, silaturahmi antara dua Dzurriyah ulama legendarisz baru pertama kali dilakukan dengan menghadirkan semua urutan cicit termasuk Bupati Bangkalan.

“Saya senang sekali karena baru kali ini bisa silaturahmi bersama sama seluruh Duzrriyah Syaikhona Kholil. Biasanya kita bertemu hanya secara pribadi dan saat ini kita berkumpul jalin silaturahmi secara bersama,” ucap Yenny Wahed.

Dalam pertemuan itu, aktivis NU ini juga mengatakan, pertemuan ini salah satunya berupaya menemukan penyamaan persepsi apa sekiranya yang bisa dilakukan dua dhurriyah ini untuk menata nilai baik ditengah masyarakat.

“Salah satunya penyamaan persepsi apakah yang bisa dilakukan dzurriyah KH. Abdurahman Wahid dan dzurriyah KH. Muhammad Kholil Bangkalan,” terangnya.

Menurutnya, apabila dua dzurriyah itu bersatu maka timbullah satu kekuatan yang menyatu dari dua dzurriyah yang memiliki pengaruh legendaris ini.

“Tentu dari ketokohan dua ulama ini bisa membawa oasa baru dalam menjaga dan merawat masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan R Abdul Latif, yang juga dhurriyah Syaikhona Kholil mengatakan, tujuan silaturahmi bersama Yenny Wahed hanya untuk menjalin silaturahmi dengan dzurriyah dari Syaikhona Kholil dan Dzurriyah KH. Hasyim Asy’ari.

Dalam pertemuan itu, Ra Latif membocorkan hasil pembicaraan selama bertemu Yenny Wahed. Salah satunya Ia mengaku diskusi tentang pembangunan Bangkalan. Selain itu juga diselingi diskusi politik, sosial dan ekonomi Bangkalan.

“Kami berharap dengan kehadiran beliau membawa Kabupaten Bangkalan menjadi atensi dari pemerintah pusat, sehingga segala bentuk pembangunan dan peningkatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat bisa terealisasi.

“Dengan adanya perpres 80 tahun 2019 bisa segera terwujud, sehingga semakin banyak tokoh nasional berkunjung ke Kabupaten Bangkalan,” pungkasnya.