PAMEKASAN,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat publik kedua, tiga pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Pamekasan, pada Sabtu (02/11/2024) malam.
Debat kandidat yang dilaksanakan di Hotel Odaita Pamekasan, mengusung tema “Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Publik dalam rangka Menyelesaikan Permasalahan di Kabupaten Pamekasan”.
Dalam debat publik yang cukup sengit itu, menghadirkan tim panelis diantaranya, dosen Universitas Madura (Dr. Muhsi) dan dosen Universitas Al Amin Prenduan Sumenep (Dr. Moh Wardi).
Selain itu, juga menghadirkan dosen Universitas IAIN Madura (Dr. Waqiatul Masrurah, dosen Universitas Madura (Dr. Fajar Surahman) dan dosen STAI Al-Khairat Pamekasan (Dr. Abdul Gaffar).
Sementara, debat diikuti paslon Fattah Jasin-Mujahid Ansori (Tauhid), Kholilurrahman-Sukriyanto (Kharisma), dan Muhammad Baqir-Taufadi (Berbakti).
Ketua KPU Pamekasan Mahdi menyampaikan, debat publik kedua tersebut merupakan amanah PKPU, dan debat ini merupakan metode kampanye yang difasilitasi oleh KPU.
“Kami memberikan ruang kepada masing-masing paslon, untuk menyampaikan visi-misinya agar disampaikan kepada publik,” tuturnya.
Mahdi berharap, paslon bisa memanfaatkan semaksimal mungkin untuk mempromosikan rencana program kerjanya, apabila terpilih nanti menjadi Bupati-Wakil Bupati Pamekasan.
“Oleh karena itu, mari masyarakat Pamekasan sama-sama menyukseskan Pilkada ini, dengan datang ke TPS dan gunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November 2024 mendatang,” pungkasnya.
Saat debatnya, pasangan Tauhid mengusung program ‘Smart City’, pasagan Kharisma menggeber program ‘Pelayanan Prima’ berbasis digital, sedangka pasangan Berbakti menyajikan program ‘Pelayanan untuk Santri dan Pesantren’.
Untuk diketahui, pasangan Tauhid diusung koalisi Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gerindra, Golkar, PSI, Garuda dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kemudian pasangan Kharisma diusung Partai Demokrat, Gelora, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai NasDem.
Sedangkan pasangan Berbakti diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hanura dan Perindo.