Surabaya, 13/06 – Gubernur Jawa timur, Dr. H. Soekarwo, meminta aparat pokok yang bertugas dalam pelaksanaan mudik lebaran seperti Dinas Perhubungan dan Polri, mencari model atau identitas pelayanan terbaru yang sesuai bagi pemudik, terutama saat mengalami kemacetan.
Di antaranya dengan memberi pelatihan bagi petugas di lapangan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan maksimal bagi para pemudik.
“Pelayanan ini masalah mendasar, petugas harus ramah dan senantiasa tersenyum jangan sampai petugas kok mukanya seram,” terang Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, Selasa (13/06/2017).
Menurutnya, berdasarkan hasil pengamatan tahun lalu, banyak pemudik yang merasa senang dan berterimakasih karena di saat macet panjang, petugas dengan ramah memberikan makanan dan minuman serta bantuan bagi para pemudik.
“Ternyata macet tidak masalah bila pelayananan baik, petugas memperdulikan dan melayani dengan baik. Jadi pemudik merasa tidak sendiri” terangnya.
Pakde Karwo juga meminta bantuan Bupati/Walikota, untuk memberikan pelayanan maksimal di daerahnya masing-masing.Menurutnya, ini menjadi bagian dari konsep pemerintahan dimana negara hadir di tengah-tengah masyarakat, salah satunya melalui pelayanan masyarakat.
“Ini kesempatan baik untuk membantu masyarakat karena setiap daerah punya local wisdom” ujarnya.
Pakde Karwo menambahkan, Bupati atau Walikota dan Dinas Kesehatan, juga diminta menggerakkan layanan kesehatan seperti posko-posko kesehatan, puskesmas 24 jam, ponkesdes, serta rumah sakit terutama spesialis orthopedi. Ini penting dilakukan agar pemudik tidak stress saat menghadapi kemacetan.
“Semakin nampak pelayanan kesehatan di jalanan, semakin berkurang pemudik yang stress. 80 persen orang sakit karena jiwanya yang sakit” ucapnya.
Selain kepada aparat pokok, Gubernur juga menghimbau pada aparat penunjang seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya (BBPJN V) untuk rutin melakukan cek kondisi jalan. (*)