Sampang, (regamedianews.com) – Sosialisasi empat pilar kebangsaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) yakni, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika di aula Hotel Bahagia Kabupaten Sampang, Sabtu (07/10/2017).
Sosialisai dihadiri anggota DPD RI Ahmad Nawardi, Bupati Sampang H. Fadhilah Budiono, Kasdim 0828 Sampang Mayor Inf Kukuh, Kasat binmas Polres Sampang Heri Darsono, Ulama’, Camat dan Kepala Desa serta Pelajar, Mahasiswa Kabupaten Sampang.
Ketua panitia Muhdor Ali mengatakan, Sosialisi empat pilar bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan motivasi tinggi terhadap kebangsaan bahwa NKRI harga mati.
“Kegiatan sosialisasi ini tidak lain hanya untuk menumbuhkan semangat serta motivasi kepada bangsa bahwa NKRI adalah harga mati,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama Bupati Sampang H. Fadhilah Budiono Mengatakan, pemahaman empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari hari telah dipraktekan leluhur sejak dulu, intinya pengendalian diri.
“Empat pilar kebangsaan ini sudah ada dalam kehiduan setiap harinya dan sudah diperaktekan para leluhur kita sejak dahulu,” tuturnya.
Sementara Kasdim 0828 Sampang Mayor Inf Kukuh mengatakan, Ulang tahun TNI Ke 72 Kodim menyerahkan bantuan rumah kepada dua veteran. Mengenai demokrasi yang akan datang ciptakan dengan damai aman tertib lancar serta bisa dinikamati oleh masyarakat.
“Sebelum memperingati HUT TNI yang ke 72, kami sudah merehap dua rumah milik veteran asal kecamatan sokobanah. Berbicara tentang pesta demokrasi yang akan dilaksanakan tahun 2018 mendatang, diharapkan berjalan aman dan kondusif,” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama pula Achmad Nawardi anggota DPD RI mengatakan, empat pilar kebangsaan penting dipahami dan ditanamkan kepada seluruh generasi bangsa Indonesia untuk memperkokoh persatuan, karena banyak kepentingan bangsa lain terhadap indonesia di era globalisasi ini yang dapat melunturkan pemahaman kebangsaan kita.
“Apabila kita memahami dan menanamkan empat pilar kebangsaan dengan baik yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, maka Indonesia akan menjadi bangsa Produktif,” tandasnya.
Nawardi menambahkan, sebagaimana pemahaman empat pilar kepada masyarakat, selain kiai Kades di Madura adalah pilar desa yang menentukan hitam putihnya persoalan. Kades juga sebagai kepala pemerintahan di desa yang mempunyai tanggung jawab moral agar di Desa mempunyai kekuatan aman, damai dan lebih sejahtera.
“Apabila ada gerakan radikalisme, terorisme serta narkoba tentunya kepala desa yang lebih tau. Jika ada gerakan yang bisa membahayakan persatuan NKRI, pemerintahan, masyarakat maka Kepala Desa bisa mencegahnya. Karena sosialisasi dengan Kades masih pertama kali, akan tetapi, dengan anak-anak tingkat SMA sudah sepuluh kali dijalankan. Sementara sosialisasi selanjutnya kita akan dilaksanakan dengan masyarakat umum,” ungkapnya. (adi/har)