Bangkalan, (regamedianews.com) – Pemasungan masih saja dialami sejumlah warga di Bangkalan, pemasungan itu sendiri dialami bagi warga yang mengalami gangguan kejiwaan. Biasanya hal itu dilakukan karena mengamuk dan dianggap meresahkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun regamedianews.com, pada tahun 2016, tercatat 28 orang masuk dalam daftar pasung di Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan. Bentuk pemasungan variatif, mulai dari pasung rantai, pasung kayu, dan pasung dalam kamar.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Bangkalan, Ahmad Riady mengatakan, tahun ini jumlah penderita gangguan jiwa yang dipasung 32 orang. Sebanyak 15 orang di antaranya sedang menjalani proses rehabilitasi di rumah sakit jiwa (RSJ).
”Pihak kami telah mengirim 15 orang, tapi kami harus mendapatkan persetujuan dari keluarganya. Kalau tidak, kami tidak bisa kirim,” ujarnya, Jum’at (03/11/2017).
Menurutnya, upaya membujuk keluarga pasien yang dipasung membutuhkan pendekatan persuasif. Banyak yang tidak menyetujui pasien pasung dibawa untuk menjalani proses penyembuhan.
”Pendamping pasien pasung harus bisa membujuk pihak keluarga, selama ini yang sembuh sudah lima orang. Tinggal sepuluh yang direhabilitasi. Kami berusaha agar yang lain juga mau menjalani proses penyembuhan,” ungkapnya.
Riady menyebutkan, ada dua RSJ yang dijadikan tempat merawat pasien yang dipasung, yaitu RSJ Menur Surabaya dan di Lawang, Malang. Dia mengakui kasus pasung di Bangkalan tergolong banyak.
”Perlahan sudah mulai banyak yang masuk kategori dalam masa perawatan. Kalau setuju, kami akan kirim ke RSJ Menur atau Lawang. Dinsos siap memberikan surat rekomendasi,” pungkasnya. (tar)