Sampang, (regamedianews.com) – Mengantisipasi terjadinya banjir yang kerap melanda Kabupaten Sampang khususnya di wilayah Kecamatan Sampang kota, berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab setempat, salah satunya dengan membangun reservoir / pengendalian banjir yang diletakkan di sektor hulu, tepatnya di Daerah Aliran Sungai (DAS).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kab. Sampang, Sri Andoyo Sudono melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sungai, Zaiful Muqoddas mengatakan, Pembangunan reservoir tersebut diletakkan di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Sampang yang menginput banjir akibat hujan Masuk ke sungai kamoning, diantaranya Kecamatan Robatal, Kedungdung, Karang Penang dan Omben.
“Empat wilayah itu adalah wilayah tangkapan air yang masuk ke sungai kamoning, sehingga dipastikan jika hujan terjadi secara bersamaan kapasitas sungai yang ada di Kecamatan Sampang tidak mampu untuk menampung debit air. Untuk itu di sektor hulu juga dilakukan pengendalian banjir dengan cara dibangunnya reservoir pengendali banjir,” ujarnya. Jum’at (15/12/2017).
Zaiful menjelaskan, Pada tahun 2017 ada 7 titik lokasi sudah terbangun reservoir salah satunya di Desa Palenggiyan Kecamatan kedungdung, sedangkan tujuannya untuk mengendalikan air di anak-anak sungai agar tidak langsung masuk ke sungai utama yaitu sungai kamoning.
“Selain itu, reservoir berfungsi sebagai menahan dan menyimpan air baku ketika musim kemarau, sehingga dapat menjadi wadah atau prasarana dalam menyimpan air baku dan dapat difungsikan ketika kekeringan. Reservoir yang terletak di desa palenggiyan itu juga terdapat mata air, jadi bisa dipastikan ketika musim kemarau ada airnya,” terangnya.
Selain di desa palenggiyan, lanjut Zaiful, pembangunan reservoir dilakukan di beberapa titik lokasi lainnya, yaitu di Desa Rahayu Kecamatan Kedungdung. Sementara dari 7 titik lokasi yang terbangun reservoir, sudah di uji coba langsung dengan hujan lebat berakibat banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, terbukti dalam uji coba tersebut kondisi fisik reservoir tidak ada kerusakan, bahkan manfaatnya dapat menghambat masuknya air ke wilayah Sampang perkotaan.
“Ketika terjadi hujan lebat yang kedua kalinya, informasi didapat dari sektor hulu kondisi air cukup tinggi akan tetapi masuknya air ke Sampang perkotaan sangat kecil. Masuknya air yang tidak besar sudah menjadi bukti kesuksesan dalam pembangunan reservoir. Pembangunan reservoir ini perlu ditambah yang penting penempatan posisi pembangunan reservoir itu tepat dalam artian posisi sungai serta kedalaman dan di daerah aliran yang tepat,” pungkasnya. (har/adi)