Makassar, (regamedianews.com) – Ratusan bahkan ribuan, Driver online baik roda dua dan empat kembali berunjuk rasa, aksi unjuk rasa tersebut terjadi Monumen Mandala Sulawesi Selatan Kota Makassar, sebagai titik kumpul pertama para driver online, (27/08/2018) Senin pagi.
“Driver online yang tergolong dari beberapa komunitas dan non komunitas juga ikut serta dalam unjuk rasa ini. Pasca penuntutan penurunan insentif, suspend sepihak dan pemotongan IDR dari Koperasi yang tidak jelas,” ujar Ridwan, selaku Komunitas driver online yang ikut serta dalam aksi.
Baca juga Awasi Kinerja ASN, Pemkab Sumenep Gunakan Absensi Online dan Smart ID Card
Pantauan regamedianews.com dilokasi, tidak hanya Kantor Grab dan Gojek menjadi tempat ujuk rasa para Driver Online makassar, Kantor Gubernur dan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Kota Makassar juga menjadi sasaran empuk para pengunjuk rasa. Tuntutan mereka pada aplikator grab, gojek bisa di kabulkan dan menuntut legalitas driver online baik motor dan mobil.
Lukman, selaku ketua dari sala satu Komunitas driver roda empat Kota Makassar mengatakan, aksinya bukan aksi anarkis melainkan aksi damai. Ia berharap untuk semua yang mengikuti aksi ini tidak ada yang terprovokasi dari pihak manapun.
Baca juga Ini Alasan Panwaslu Sampang Tolak Bermitra Dengan Media Online
“Tetap menunggu arahan dari kami, dan tetap satu barisan untuk kelancaran aksi damai ini. Hidup Driver Online,” sorak Lukman, saat berorasi di atas mobil komando di Monumen Mandala sebagai tempat titik kumpul para driver online makassar.
Aksi damai para driver online menegaskan, aplikator grab agar tuntutan mereka segera di kabulkan. Tuntutan itu berupa membuka suspend tanpa syarat bagi anggota driver online yang terhubung dalam FDOKT (Forim Driver Online Kelas Teri), kenaikan insentif dan risen badan hukum tanpa syrat.
“Permintaan untuk merisenkan badan hukun grab, karena sama skali tidak menguntungkan bagi driver online perihal pemotongan idr yang cukup besar Rp.25.000 per minggu. Apabila permintaan ini tidak di kabulkan maka kebali akan melakukan aksi unjuk rasa kembali,” cetus Lukman. (kara/har)