Bangkalan, (regamedianews.com) – Setelah melalui penjaringan, penyaringan, pemilihan Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) pada bulan lalu, kini pemilihan Rektor kembali di gelar bersama para Senat, perwakilan dosen dan Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti di lantai 10 Gedung Graha UTM, Selasa (11/12/2018).
Pada pemilihan akhir kali ini, ada tiga calon rektor yang bersaing merebutkan tambuk kepemimpinan UTM, yakni Muh. Syarif, Mohammad Nizarul Alim dan Slamet Subari.
Baca juga Rapat Persiapan PKKMB 2018, Ini Penjelasan Wakil Rektor Tiga Bagian Kemahasiswaan UTM
Dari ketiga calon tersebut Muh. Syarif mengungguli dari kedua calon dengan perolehan 28 suara, lalu di susul oleh Mohammad Nizarul Alim dengan mengantongi 12 suara, kemudian diikuti Slamet Subari dengan perolehan 3 suara dari total 43 suara.
Dari hasil perolehan pemilihan rektor tersebut maka Muh. Syarif kembali memimpin UTM periode 2018-2022.
Rektor terpilih Muh. Syarif saat ditemui reporter regamedianews di ruang kerjanya mengatakan, bersyukur karena proses tahapan pemilihan rektor di UTM kondusif, bagus dan tidak terlihat tegang sama sekali. Kegiatan kampus seperti yang dikatakan Dirjen, Pilrek UTM adalah bentuk kedewasaan kampus.
“Alhamdulillah, telah di akui oleh Pak Dirjen bahwa proses tahapan Pilrek UTM ini bagus dan kondusif, kita memang menjaga itu. Jangan sampai hal tidak diinginkan bisa terjadi dan itu pengakuan pak Dirjen. Jadi sekian pemilihan rektor itu UTM termasuk yang kondusif, aman dan beliau mengatakan bentuk kedewasaan kampus,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap sesuai yang dikatan oleh Dirjen Kemenristek Dikti, UTM semakin baik dan maju. Selain itu, Ia juga mengatakan Komunikasi antar calon terlihat kondusif serta di akhir pemilihan di akhiri kebersamaan dengan pelukan dan foto bersama.
Baca juga Teori Individualisasi Dalam Hukum Pidana Oleh Pimred Rega Media H. Abd. Razak, SH. MH
“Komunikasi antar calon tetap baik-baik saja, malah tadi habis selesai kita foto bersama dan saya berpelukan dengan tiga calon. Alhamdulillah Pak Dirjen sendiri menyampaikan bahwa ini merupakan contoh dari pemilihan rektor yang kondusif dan di akhiri dengan kebersamaan,” terangnya.
Ia juga mengatakan, sebelumnya memang tidak ada gesekan antar calon, karena memang pihaknya yakin dari dua calon yang lain memang memandang ini adalah amanah.
“Selama ini tidak ada gesekan, karena memang sebuah amanah, makanya tidak ada pesta pora, tidak ada acara hura-hura. Saya juga biasa saja, karna kita harus pikirkan empat tahun kedepannya,” pungkasnya. (sfn/har)