Jakarta, (regamedianews.com) – Sejumlah pemuda yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia mengadakan kegiatan Talk Show dengan mengusung tema Peran Pemuda Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pasca Pemilu di Gedung Rektorat Universitas Indonesia Lantai 5, Senin (20/5/19).
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengkaji kondusifitas pasca penyelenggaran pemilihan umum serentak tahun 2019, yang dihadiri oleh Savic Ali yang merupakan aktivisa 1998 dan sebagai direktur islam.co.
Savic Ali menaruh sikap optimisme karena tidak adanya indikasi gerakan politik yang mengkhawatirkan yang akan terjadi pasca pemilu serentak tahun 2019.
“Mungkin hanya demo kecil dari kelompok kecil yang kecewa”, ujarnya.
Savic Ali menambahkan, bahwa di masa lalu, kelompok pemuda menjadi pendombrak atas kekejaman rezim orde baru yang menutup semua kran demokrasi. Situasi itu berbanding terbalik dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Terakhir Savic berpesan kepada pemuda milenial, untuk tidak membiasakan diri bertanya segala hal pada senior karena itu akan menghilangkan keberanian membuat keputusan yang revolusiner.
“Contohlah Gus Dur dan Gus Im yang membiasakan juniornya membuat keputusan sendiri”, tandasnya.
Sementara itu, Kepala Program Studi Kajian Terorisme Muhammad Syauqillah menambahkan, tidak ada basis argumentasi politik yang rasional yang menunjukkan demo turun jalan akan sukses, indikasinya tidak ada.
Muhammad Syauqillah mencontohkan Arab Spring di Timur Tengah dimana kondisi ekonomi jatuh bersamaan dengan angka angkatan pemudanya sudah gerah dengan situasi politik Timur Tengah saat iu.
“Indonesia tidak punya prasyarat itu, saat ini yang mestinya menjadi perhatian lebih oleh pemuda adalah politik identitas di kampus dan masjid-masjid yang mulai didominasi pemuda yang tidak moderat dalam beragama”, ucap Muhammad Syauqillah. (rud/edi)