Daerah  

KKN 82 UTM Launching Produk Unggulan Nugget Singkong

KKN 82 UTM saat menpraktekan cara pembuatan nugget singkong kepada ibu-ibu Desa Nyapar, Sumenep.

Sumenep, (regamedianews.com) – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 82 mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM), di Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, mengadakan pelatihan pembuatan nugget berbahan baku singkong. Jika nugget yang biasa kita makan menggunakan bahan baku daging. Maka kelompok KKN 82 membuat inovasi baru dengan menggunakan bahan baku singkong.

Bahan dasar singkong dipilih, karena singkong merupakan sumber daya alam yang potensial di Desa Nyapar. Pelatihan ini digelar di kediaman Rumah Kepala Desa. Dengan dihadiri oleh ibu-ibu dari 3 Dusun. Yaitu Dusu Beluar, Balangg dan Nyapar. Saat pelaksanaan Peserta Sangat aspreasiatif terhadap pelatihan ini.

Sebelum pelaksanaan, Sekretaris Pelaksana Solehatun Munawaroh beserta Penanggung Jawab program kerja Novitania Anggraini memaparkan manfaat singkong bagi kesehatan, serta keberlanjutan produk olahan nugget singkong sebagai wirausaha masyarakat Desa Nyapar.

“Harapan kami yaitu bahan baku singkong dapat menggantikan penggunaan tepung terigu, dimana kita tahu bahwa sebagian besar produk jajanan seperti roti, cokies dan nugget menggunakan tepung terigu yang dominan, sedangkan tepung terigu sendiri adalah hasil impor dari luar negeri. Minimal kita dapat mengurangi penggunaan tepung terigu dengan penambahan singkong”, ucap Solehatun Munawaroh, Rabu (10/07/2019) kemarin.

Terpisah, Staf Dinas Sosial Kab. Sumenep, Hoirul mengatakan, program tersebut senada dengan program dinas sosial Kabupaten Sumenep yang mengacu pada kemensos No.1 tahun 2018 tentang program keluarga harapan (PKH) pada tujuan meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat dalam hal kesehatan.

“Dimana setiap rumah tangga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi disetiap anggota keluarganya. Kami berharap semoga dengan adanya inovasi nugget singkong ini dapat meningkatkan nilai jual singkong. Lebih dari itu semoga juga dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal serta nugget singkong menjadi brand produk Desa Nyapar. Sebab ibu-ibu yang mengikuti pelatihan optimis untuk melanjutkan usaha produk nugget ini”, pungkasnya. (gus/tfk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *