Cerita Korban Q-Net, Kapolres Lumajang: Mereka Dicuci Otaknya

- Jurnalis

Senin, 9 September 2019 - 15:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapolres Lumajang (AKBP. Muhammad Arsal Sahban) saat menunjukkan barang bukti kasus bisnis piramida Q-Net.

Kapolres Lumajang (AKBP. Muhammad Arsal Sahban) saat menunjukkan barang bukti kasus bisnis piramida Q-Net.

Lumajang, (regamedianews.com) – Jagat media sosial akhir-akhir ini dihebohkan dengan penangkapan dari pentolan dari PT Q-NET yakni MK (pria, 51 th) oleh Tim Cobra Polres Lumajang. Bukan karena pelakunya, namun ribuan korban yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia yang membuat kasus tersebut benar-benar menjadi trending topic baik di Facebook, Twitter, bahkan di Instagram.

“Di facebook group ‘Sahabat M.A.S’ salah satu akun Facebook bernama @reyesarshavind membagikan kisahnya masuk ke dalam lingkaran bisnis money games Q-Net. Saat itu tahun 2013, dirinya diajak oleh sang pacar untuk bergabung dalam bisnis tersebut”, ungkap Kapolres Lumajang, AKBP. M. Arsal Sahban, Senin (9/9/2019).

Awalnya sang pacar yang merupakan warga Jatiroto Kabupaten Lumajang sudah tak pulang ke rumahnya selama 4 hari. Ia pun berusaha menghubunginya, dan akhirnya berhasil mengetahui lokasi terakhirnya di wilayah Jember melalui pesan singkat BBM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Singkat cerita, di Jember dirinya diajak oleh sang pacar untuk bergabung dalam bisnis tersebut dan mendatangi lokasi presentasi bisnis tersebut yang berada di sekitaran kampus STAIN. Dirinya sempat kaget lantaran melihat banyak orang berdandan ala orang kantoran namun sedikit memaksakan diri. Hal ini terlihat lantaran ada beberapa orang yang menggunakan jas, namun terlihat memakai jas kebesaran”, terangnya.

Baca Juga :  Antisipasi Serangan Berdarah di Mapolsek Wonokromo Surabaya, Polres Lumajang Perketat Penjagaan

Di tempat tersebut, dirinya mengatakan dikumpulkan dari berbagai orang dari daerah yang berbeda, seperti dari lumajang, Jember, banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo bahkan ada yang dari pulau Bali.

“Ia juga menemukan kejanggalan lain dimana waktu presentasi hingga pukul 1 dini hari dan masih diteruskan presentasi lagi oleh upline mereka hingga jam 3 pagi. Ia menganggap waktu yang tak wajar tersebut adalah cara dari perusahaan tersebut untuk mencuci otak para calon anggota baru”, tandas Arsal.

Keesokan harinya, lanjut Arsal, setelah dibangunkan untuk berolahraga, dirinya bersama sesama calon rekrutan pun diberikan arahan baru lagi, yakni ilmu UGD. UGD disini adalah tips untuk mendapatkan uang secara cepat, yakni U adalah Utang, G adalah Gaden (menggadaikan barang) dan D adalah Dol (jual barang).

“Hal ini dilakukan untuk mendapatkan uang, karena syarat mutlak untuk bergabung dalam bisnis tersebut adalah membeli produk yang bernama ‘cakra’ dengan harga 8,7 juta Rupiah”, ujarnya.

Akhirnya dirinya pun menjual motornya yang dulu ia dapatkan saat bekerja di Pulau Bali sebesar 6 juta rupiah. Lantaran masih kurang, dirinya berusaha mencari pinjaman uang hingga ke kota Banyuwangi. Disana ia bertemu dengan teman nya dan dinasehati agar tak mengikuti bisnis tersebut karena sang teman juga pernah tertipu bisnis tersebut.

Baca Juga :  Polsek Semampir Tangkap Maling Motor, Keluarga Akui Pelaku Alami Gangguan Jiwa

“Di akhir catatannya, ia berpesan kepada siapa saja yang hendak mencari pekerjaan agar lebih berhati hati. Apalagi dengan pengalaman nya, jika ada yang menawarkan pekerjaan di sosial media agar lebih diteliti terlebih dahulu seluk beluknya. Ia berharap cukup dirinya lah yang terakhir menjadi korban”, ucapnya.

Menurut Arsal, bahwa sistem kerja dari perusahaan tersebut untuk mencuci otak calon korbannya secara masif dan terorganisir. Dari penuturan akun facebook reyesarshavind, mereka di cuci otaknya sedemikan rupa.

“Mulai menyampaikan selamat pagi walau sudah malam hari, sampai dengan mencari uang dengan jalan apapun, bahkan dipaksa untuk menjual harta benda mereka satu-satunya yang mereka miliki”, ujar Arsal.

Tujuannya hanya supaya mereka membeli barang yang sebenarnya mereka tidak butuhkan. Karena itu syarat untuk bergabung ke bisnis model piramida tersebut. Dan nantinya saat bergabung, merekapun mau tidak mau akan melakukan hal serupa ke korban baru, sehingga terjadi cuci otak yang sangat masif dan sistematis.

“Inilah bahayanya perdagangan dengan sistem piramida, karena barang yang diperjualbelikan hanyalah kedok belaka. Sebenarnya mereka tidak butuh barangnya tapi sistem money games atau permainan uangnya yang mereka harapkan”, tutur Arsal. (har)

Berita Terkait

Penganiaya Kurir JNT Viral, Ternyata PNS Sampang
Polres Bangkalan Temukan Motor Warga Surabaya
Penganiaya Kurir Ekspedisi di Pamekasan Ditangkap
Viral, Kurir Ekspedisi Dianiaya Warga Pamekasan
Satreskoba Sumenep Tangkap Warga Dungkek
Diduga Mencuri, Pemuda Pohuwato Diamankan Polisi
Polres Pamekasan Siap Putus Mata Rantai Narkoba
Polres Pamekasan Gasak 17 Pengedar Narkoba

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 13:25 WIB

Penganiaya Kurir JNT Viral, Ternyata PNS Sampang

Rabu, 2 Juli 2025 - 22:47 WIB

Polres Bangkalan Temukan Motor Warga Surabaya

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:21 WIB

Penganiaya Kurir Ekspedisi di Pamekasan Ditangkap

Rabu, 2 Juli 2025 - 12:03 WIB

Viral, Kurir Ekspedisi Dianiaya Warga Pamekasan

Senin, 30 Juni 2025 - 20:57 WIB

Satreskoba Sumenep Tangkap Warga Dungkek

Berita Terbaru

Caption: rapat pembentukan panitia pemilihan Ketua Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2025-2027, (dok. regamedianews).

Daerah

PWS Bentuk Panitia Pemilihan Nahkoda Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 17:54 WIB

Caption: Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, menyerahkan santunan jaminan sosial kepada keluarga PMI dari BPJS Ketenagakerjaan, (foto istimewa).

Nasional

PMI di Korsel Meninggal Saat Kerja, Pemerintah Beri Bantuan

Jumat, 4 Jul 2025 - 11:23 WIB

Caption: pihak Kejaksaan saat memberikan pembinaan taat hukum kepada nasabah dan Relationship Manager BRI Cabang Bangkalan.

Daerah

Nasabah BRI Bangkalan Disuguhi Pembinaan Taat Hukum

Jumat, 4 Jul 2025 - 09:12 WIB

Caption: Pramudya Iriawan Buntoro, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan yang baru. (foto istimewa).

Nasional

Pramudya Jabat Dirut BPJS Ketenagakerjaan

Jumat, 4 Jul 2025 - 07:39 WIB